Dark/Light Mode

Jaga Keseimbangan Neraca Keuangan Perusahaan

Lihat Momentum, BUMN Ogah Buru-buru Lego Tol

Sabtu, 11 September 2021 06:40 WIB
Tol Manado-Bitung (Foto: Dok. Jasa Marga)
Tol Manado-Bitung (Foto: Dok. Jasa Marga)

 Sebelumnya 
Namun, kinerja semes­ter I-2021 mulai mengalami perbaikan. Ini tercermin dari pendapatan usaha naik 29,95 persen atau sebesar Rp 5,64 triliun, dibanding periode sama ta­hun lalu sebesar Rp 4,34 triliun.

“Ini karena telah beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru dan didukung meningkatnya mobilisasi masyarakat. Sehingga berdampak pada peningkatan volume lalu lintas,” kata Milka.

Selain itu, EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Deprecia­tion and Amortization) persero­an juga mengalami peningkatan 40,76 persen. Atau Rp 3,62 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,57 triliun. Hal ini seiring dengan meningkatnya pendapatan tol di semester I-2021. Al­hasil, EBITDA margin mencapai 64,10 persen.

Baca juga : Wamen BUMN Apresiasi Transformasi PLN

Milka menjelaskan, perolehan laba bersih selama semes­ter I-2021 sebesar Rp 855,63 miliar dan perseroan masih dapat mempertahankan market share di posisi 51 persen.

“Dengan menambah pengoperasian sepanjang 55,94 kilo­meter (km) jalan tol,” tuturnya.

Hingga akhir tahun ini, perse­roan masih menargetkan pengoperasian jalan tol baru, yakni Jalan Tol Manado-Bitung ruas Danowudu-Bitung sepanjang 26,35 km yang akan beroperasi di Triwulan IV.

Baca juga : Membaca Membentuk Bangsa

Langkah divestasi ruas tol juga akan dilakukan WIKA tahun depan. Hal ini diamini Direktur Keuangan dan Manaje­men Risiko WIKA Ade Wahyu.

“Mengingat sekarang ma­sih pandemi, kami berharap divestasi beberapa ruas jalan tol bisa dilakukan pada 2022,” harap Ade dalam Public Expose Live 2021 di Jakarta, Rabu (8/9).

Menurut Ade, saat ini pihaknya tengah membuka pembi­caraan dengan sejumlah mitra strategis yang menyatakan ketertarikannya terhadap ruas-ruas tol milik perseroan.

Baca juga : Catat Kekurangan, KPK Beri Masukan Perbaikan Penyaluran Bantuan UMKM

“Berkaca pada kondisi pan­demi saat ini, divestasi sejumlah ruas tol menjadi bagian rencana perusahaan untuk tidak tergan­tung pada sektor infrastruktur,” ujar Ade.

Ke depannya, perseroan mulai menaruh perhatian pada sektor energi dan industrial plant yang mencakup bisnis minyak dan gas, mekanik elektrikal EPC (Engineering-Procurement-Construction) processing gas plant, minyak mentah dan dis­tribusi pipa gas, fasilitas indus­tri serta fabrikasi baja.

Dihubungi terpisah, Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menilai, rencana di­vestasi ruas jalan tol bisa menjadi pilihan bagi emiten infrastruktur dalam mencari dana segar. Se­hingga, tidak hanya menjaga neraca keuangan tetap sehat, tetapi emiten juga bisa memenuhi kewajiban membayar utangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.