Dark/Light Mode

Menteri Teten Minta UMKM Mulai Garap Produk Berbasis Inovasi Dan Teknologi

Sabtu, 18 September 2021 16:36 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (tengah) saat mengunjungi pabrik sekaligus tempat produksi Nuritek di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (18/9). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (tengah) saat mengunjungi pabrik sekaligus tempat produksi Nuritek di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (18/9). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Ia menegaskan, di masa pandemi Covid-19, salah satu bisnis yang masuk dalam kelompok the winner adalah produsen alat-alat kesehatan. Sehingga peningkatan produksi perlu terus dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat, khususnya rumah sakit.

"Produksi alat-alat kesehatan Nuritek ini sejak 90-an ini sudah lama berproduksi bahan berstandar internasional. Ke depan UMKM diarahkan masuk ke produk berbasis inovasi dan kreativitas," tegas Teten.

Saat ini di KemenKop UKM sambungnya, tengah membuat masterplan, bagaimana UMKM di Indonesia bisa seperti Korea Selatan, Taiwan, Jepang bahkan Malaysia, yang menjadi bagian dari rantai pasok industri pembuat komponen. "Kita harus mengejar ini, tidak boleh kalah dengan negara lain. Karena Indonesia mampu," imbuh MenKop UKM.

Baca juga : Petani Diminta Bisa Beradaptasi Dengan Perubahan Iklim

Untuk itu lanjut Teten, KemenKop UKM punya harapan yang tinggi bagi UMKM untuk mampu membuat produk dengan teknologi tinggi.

"Ini buktinya Nuritek mampu dan berhasil. Saya ingin kerja sama dengan Nuritek untuk menyimbangkan kemampuan serta pengetahuan, menjadi inkubasi binis mengembangkan UMKM lain berbasis teknologi," katanya.

Teten menegaskan, selama ini, keberpihakan pemerintah untuk mendukung produk-produk dalam negeri terus digencarkan. Sejak tanggal 14 Mei 2020, Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi.

Baca juga : Pertamina Salurkan Produk Dex 50 PPM Perdana di Indonesia

Selain itu, pada portal LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) juga telah dibuat laman khusus untuk produk UMKM dan Koperasi.

Teten mengapresiasi Nuritek yang telah on boarding di laman LKPP, sehingga alokasi minimal 40 persen belanja Pemerintah Pusat dan Daerah untuk produk UMKM dan Koperasi dapat dimanfaatkan. "Kebijakan ini tertuang dalam Perpres 12 tahun 2021. Total alokasi anggaran pada 2021 ini sebesar Rp 460 triliun," imbuh Teten.

Ia berharap, sebagai produsen dalam negeri dapat terus mengharumkan karya anak bangsa, dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dalam penggunaan produk dalam negeri.

Baca juga : Pemerintah Wajib Gencarkan Sosialisasi Penerapan Pajak Karbon

Pemilik CV Nuri Teknik Ahmad Sarifudin menceritakan, Nuritek telah memproduksi alkes sejak 30 tahun lebih. Mulai dari masker, alat USG, meja operasi, hingga tempat tidur pasien. Jumlah yang diproduksi hingga saat ini mencapai lebih dari 500 unit.

"Kami bersyukur, seperti mendapat karpet merah dari pemerintah, sejak pemerintah menutup beberapa produk impor dan mengganti dengan produk UMKM yang mampu mensubstitusi impor. Semoga semua stakeholder memperhatikan produk dalam negeri," ujarnya di kesempatan yang sama.

Produk-produk alkes Nuritek ini pun tersebar di beberapa rumah sakit di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Dan kini memiliki 300 karyawan. Nutritek juga bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Kemendikbud Ristek, untuk memberikan pelatihan produk berbasis teknologi. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.