Dark/Light Mode

Diskusi Bareng BPDPKS

PGRI Yogyakarta Setuju Kelapa Sawit Masuk Kurikulum Pelajaran

Senin, 27 September 2021 13:35 WIB
Pekerja tengah memanen kelapa sawit. (Foro: Ist)
Pekerja tengah memanen kelapa sawit. (Foro: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua PGRI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji menyambut positif diskusi yang mengupas tentang fakta tentang kelapa sawit. Diskusi ini menambah pengetahuan guru dan siswa untuk mengetahui lebih dalam tentang fakta sebenarnya tanaman industri ini.

"Mungkin selama ini yang menarik mitosnya, tetapi fakta tentang kelapa sawit, itu yang perlu diketahui bersama," kata Baskara dalam sambutannya di kegiatan Palm Oil Edutalk bertema Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Kelapa Sawit di Yogyakarta, Senin (27/9).

Acara ini digelar oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan melibatkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Yogyakarta.

Baskara menilai, diskusi ini menjadi edukasi terutama bagi siswa yang bisa jadi kurang mendapat informasi tentang fakta kelapa sawit. Atau bisa jadi justru informasi yang didapatkannya selama ini keliru akibat kampanye hitam yang merajalela terhadap kelapa sawit.

Baca juga : Golkar Riau Panaskan Mesin

"PGRI DIY sangat mendorong diselenggarakannya diskusi agar tidak ada salah persepsi terhadap perkebunan dan pemanfaatan kelapa sawit," tambah Baskara.

Dari diskusi ini, diketahui fakta bahwa kelapa sawit merupakan komoditas yang memberikan devisa bagi negara sekaligus memberikan dorongan besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Baskara mengimbau, siswa yang berperan dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dapat dikenalkan dengan perkebunan dan industri kelapa sawit agar bisa menyosialisasikan informasi positif kelapa sawit di lingkungan sekolah.

"Sehingga semua peserta didik memiliki persepsi yang benar tentang kelapa sawit," tegasnya.

Baca juga : Mayoritas Warga DKI Jakarta Setuju Interpelasi Formula E

Wakil Ketua PGRI Yogyakarta Sudarto juga mendukung jika nantinya informasi tentang kelapa sawit dapat menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran di instansi pendidikan.

"Seandainya tidak memungkinkan dalam artian khusus kelapa sawit, materi tersebut nantinya bisa menjadi suplemen dalam mata pelajaran tertentu. Kita sesuaikan dengan ciri khas mata pelajaran masing-masing di tingkat sekolah," kata Sudarto.

Selain itu, Sudarto juga mengungkapkan, informasi tentang sawit dalam bentuk infografis sederhana maupun banner juga dapat dipasang di lingkungan sekolah sebagai bentuk dukungan kampanye positif kelapa sawit.

Meskipun berkontribusi besar terhadap kehidupan masyarakat namun pelaku usaha sawit masih diserang oleh kampanye negatif. Tidak hanya berdampak pada munculnya persepsi negatif di masyarakat awam, stigma negatif sawit ini secara terstruktur juga menyasar generasi muda dan peserta didik di sekolah.

Baca juga : Jalankan Putusan Pengadilan, KPK Keluarin Samin Tan Dari Penjara

Wakil Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga D.I Yogyakarta Suherman mengatakan, para guru dapat menjadi motivator dan PGRI sebagai fasilitator bagi siswa.

"Sementara siswa menerima dengan baik informasi tentang sawit yang objektif. Sehingga menjadi satu sinergi yang baik," tegasnya.

Dalam kegiatan ini, BPDPKS menghadirkan narasumber dari praktisi kelapa sawit yaitu Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS Edi Wibowo, Bidang Sustainability Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Bandung Sahari, Bidang SDM dan Internasional DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Djono Albar Burhan, CSR Officer PT Sinarmas Agribusiness and Food Donni Indra, serta Ketua Bidang Pemasaran Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) Irma Rachmania.

Diskusi ini diselenggarakan atas kerja sama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi D.I Yogyakarta untuk promosi positif kelapa sawit kepada insan pendidikan. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.