Dark/Light Mode

Kenang Kisah Carikan Partner BUMN, Jokowi Cerita Pernah Telepon PM India

Sabtu, 16 Oktober 2021 18:37 WIB
Presiden Jokowi dalam pengarahan kepada Direktur Utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti ditayangkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi dalam pengarahan kepada Direktur Utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti ditayangkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10). (Foto: YouTube)

 Sebelumnya 
Jokowi juga menceritakan pengalamannya ke Merauke, 7 tahun lalu. Yang terlihat kala itu, menurutnya, adalah hamparan datar yang luas, dengan air yang melimpah.

Kalau Merauke, Mappi, dan Boven Digul digabung, luasnya mencapai  4,2 juta hektar. Tapi, itu tidak mungkin digarap BUMN kita sendirian karena terbentur 2 hal. Yakni, modal dan teknologi. 

Makanya, kata Jokowi, harus mencari partner. 

Baca juga : Putera Rachmawati: Amanah Mama

"Terus terang saja, kadang saya sering malu. Saya sudah bukain pintu, tapi kok belum ada yang merespon," ungkap Jokowi. 

Untuk mewujudkan mimpi menjadi negara besar, memang dibutuhkan investasi besar. Karena itu, dibutuhkan pikiran besar untuk mewujudkannya. Kalau maunya gede, tapi mimpinya kecil, ya gimana mau gede. Begitu kata Jokowi. 

"Itu baru satu contoh lokasi. Masih banyak areal lain untuk food estate apa pun. Entah itu, beras, jagung, singkong, dan lain-lain.. Tapi ya itu, orientasinya jangan proyek. Dihitung, dikalkulasi," cetus Jokowi.

Baca juga : KPK Perpanjang Penahanan Bupati Bintan Nonaktif Dan Anak Buahnya

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyoroti pentingnya ketahanan kesehatan. Terlebih di tengah situasi seperti ini, kekurangannya terlihat sekali. Mau tak mau, pembenahan infrastruktur dan fasilitas layanan kesehatan harus segera dikebut.

"Yang paling cepat melakukan reformasi, ya BUMN Kesehatan. Saya sudah bukakan peluangnya ke Bangladesh, ke India. Zaman dulu, saya bahkan telepon sendiri Perdana Menteri Narendra Modi. Tapi, di sini nggak ada respon, gimana? Sampai nanyain lho ke saya. Sudah kirim tim, malah. Tetep saja nggak ada respon. Nggak ada tindak lanjut," papar Jokowi. 

Menurut Jokowi, India adalah partner yang paling pas untuk BUMN Kesehatan. Karena mereka memproduksi banyak obat-obatan generik. 

Baca juga : Banyak Yang Terjerat Pinjol, Jokowi Titip Pesan Ini Ke OJK

"Sektor energi juga harus sama. Harus ber-partner, kalau mau berubah ke arah yang lebih baik. Semua harus punya visi global. Kita ingin, BUMN bisa menjadi lokomotif untuk membawa yang menengah dan kecil, untuk menjelajah ke negara lain," pungkas Jokowi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.