Dark/Light Mode

Tekan Impor, Menteri Teten Luncurkan Cangkul Merah Putih Berlabel SNI Di Tulungagung

Jumat, 22 Oktober 2021 21:34 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (tengah) saat peluncuran Cangkul Merah Putih di Tulungagung, Jumat (22/10). (Foto: Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (tengah) saat peluncuran Cangkul Merah Putih di Tulungagung, Jumat (22/10). (Foto: Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Saat ini, kualitas Cangkul Merah Putih telah terstandarisasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri nasional dan daerah.

Ia mengatakan, Cangkul Merah Putih fokus mengisi market dalam negeri, terutama terhadap kebutuhan alat-alat pertanian yang sebagian besarnya masih impor. Namun, ia tidak menutup kemungkinan cangkul ini bisa juga merambah pasar internasional.

Teten menegaskan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengembangkan koperasi logam penghasil cangkul ini, agar bisa memproduksi alat pertanian lainnya.

Dalam memperkuat koperasi industri logam ini, Kemenkop UKM menekankan beberapa faktor. Pertama, memastikan ekosistem cangkul ini cukup baik melalui supply logam dari Krakatau Steel dengan harga yang kompetitif.

Baca juga : Kita Semua Kaget...

Kedua, akses pasar produk ini dengan cara diserap pemerintah, kementerian, dan lembaga sehingga koperasi bisa meningkatkan produknya dari sisi kualitas dan kuantitas.

Akses pasar telah dibuka sebanyak 40 persen belanja pemerintah lewat LKPP, salah satunya alat-alat pertanian. Belanja UMKM pun sudah diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja.

"Program alokasi pengadaan barang dan jasa pemerintah dari UMKM saat ini mencapai Rp 188,96 triliun atau sekitar 42,19 persen dari total target Rp 447,2 triliun,” ucap Teten.

Ketiga, Kemenkop UKM terus memperkuat akses pembiayaan lewat LPDB-KUMKM. Termasuk KUR dengan bunga yang sangat rendah dari perbankan dan disubsidi oleh pemerintah.

Baca juga : Menpora Minta Maaf Merah Putih Tidak Berkibar Di Piala Thomas

Selain di Tulungagung, koperasi sektor logam dengan produk cangkul juga fokus dikembangkan di Sukabumi, Klaten, dan Tegal.

“Saya optimis industri logam, terutama cangkul ini terus berkembang. Karena selama dua tahun ini, isu impor cangkul sudah tak ada lagi. Bahkan dari segi kualitas, saya sudah coba adu sendiri dengan produk impor, cangkul Merah Putih punya kita ini kuat,” ujar Teten.

Di kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Angudi Logam Abadi Suharyono mengatakan, saat ini koperasinya mampu memproduksi 4.000 cangkul per bulan. Ia bersyukur, produk Cangkul Merah Putih kini mendapat sertifikat SNI.

“Ikhtiar ini agar kita mudah jika ingin menembus pasar ekspor dan berjejaring dalam rantai nilai global (global value chain),” imbuhnya.

Baca juga : Risma Ingikan Hasil Karya Anak Mataram Bernilai Tinggi

Sementara itu Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menyatakan dukungannya pada program ini. Menurutnya momentum ini sebagai bentuk keberpihakan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka peningkatan daya saing UMKM di tingkat nasional dan global.

 “UMKM di Tulungagung jadi penguat ekonomi di daerah dan mampu membuka lapangan kerja yang lebih baik,” ujarnya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.