Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Miliki Potensi Rp 1.761 Triliun

Ekonomi Digital Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Baru

Minggu, 31 Oktober 2021 06:40 WIB
Ilustrasi. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonomi digital diyakini bisa menjadi andalan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Hanya saja untuk mewujudkannya ada sejumlah kendala yang harus segera dibenahi Pemerintah. Salah satunya, jaringan internet yang masih belum merata di Tanah Air.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengakui, ekonomi digital yang saat ini terus tumbuh, bisa menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Indonesia, terutama di era pandemi Covid-19.

Baca juga : Digitalisasi Layanan Dongkrak Laba BSI

“Sektor transportasi online saja sudah terbukti membantu jutaan orang mendapat penghasilan. Itu belum ditambah e-commerce. Ada puluhan juta merchant yang menikmati penjualan secara online. baik lewat platform maupun media sosial,” ungkap Bhima kepada Rakyat Merdeka.

Dilanjutkannya, agar momentum ini bisa dimanfaatkan dengan baik, berbagai kendala pengembangan ekosistem digital yang sifatnya mendasar harus segera dibenahi. Seperti koneksi internet yang belum merata dan sumber daya manusia (SDM) yang belum siap. Menurutnya, saat ini masih terdapat kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki SDM di Indonesia dengan yang dibutuhkan dunia kerja. Selain itu, masih banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia belum masuk ekosistem digital. “Baru 22 persen UMKM yang baru tergabung dalam ekosistem digital,” ungkapnya.

Baca juga : Bank Mandiri Layani Transaksi Digital Perusahaan Bongkar Muat

Dia menyarankan, semua program bantuan modal dan bantuan kredit untuk UMKM disertai pendampingan go digital.

Terkait internet, paparnya, Pemerintah perlu menambah penugasan bagi perusahaan telekomunikasi untuk ekspansi ke wilayah yang jaringan internetnya belum merata. Kemudian untuk pengembangan SDM, Pemerintah bisa kerja sama dengan perusahaan digital agar terjadi transfer skill.

Baca juga : Myanmar Bisa Tenggelam Karena Perang Saudara

“Contohnya kebutuhan profesi data analyst ini kan sedang booming, kampusnya ga siap. Harusnya kan yang ngajar itu praktisi ahli di data analyst, bukan hanya dosen teoritis aja,” tegas Bhima.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar. Nilainya diperkirakan mencapai 124 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp 1.761 triliun (kurs Rp 14.200) pada tahun 2025. Jumlah tersebut setara dengan 40 persen total nilai ekonomi digital Asia Tenggara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.