Dark/Light Mode

Permintaan Domestik Dan Inflasi Yang Terkendali, Dongkrak Level PMI

Selasa, 2 November 2021 13:15 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Komoditas pangan lainnya yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi adalah minyak goreng (0,05 persen) dan daging ayam ras (0,02 persen).

Sementara beberapa komoditas VF yang mengalami penurunan harga dan menyumbang deflasi yakni telur ayam ras (-0,03 persen), tomat (-0,02 persen), bawang merah, sawi hijau, bayam, kangkung (andil masing-masing sebesar -0,01 persen).

“Namun, permintaan domestik kembali melanjutkan momentum perbaikan. Hal ini terlihat dari inflasi inti yang tetap menyumbang inflasi Oktober 2021, dengan andil mencapai 0,05 persen. Meski secara bulanan  inflasi inti sebesar 0,07 persen (mtm) masih lebih rendah dibanding inflasi inti September 2021 sebesar 0,13 persen (mtm),” beber Airlangga.

Baca juga : Pertamina Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan Jadi Amplang di Pontianak

Perbaikan permintaan domestik tersebut juga tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI), yang dilaporkan IHS Markit pada Oktober 2021.

Saat ini, PMI Indonesia ada pada posisi ekspansif di level 57,2. Nilai tersebut naik dari posisi bulan sebelumnya, yang berada pada posisi 52,2.

Level PMI Indonesia menggambarkan kondisi aktivitas usaha yang kembali menggeliat di seluruh sektor manufaktur, selama 2 bulan berturut-turut.

Baca juga : Pemerintah Tak Larang Perayaan Maulid Nabi

Kalau diperhatikan, nilai PMI negara-negara di ASEAN lainnya sebenarnya telah berada di level ekspansif. Namun, angkanya masih berada di bawah level Indonesia. Seperti Malaysia (52,2), Vietnam (52,1), dan Thailand (50,9).

"Membaiknya level PMI Oktober 2021 sejalan dengan berlanjutnya penurunan kasus Covid-19 yang stabil," cetus Airlangga.

Peningkatan efektivitas pengendalian pandemi dan berlanjutnya berbagai Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), diperkirakan mampu menjaga momentum peningkatan aggregate demand masyarakat. Sehingga, menjadi insentif dalam mengakselerasi output di sektor manufaktur.

Baca juga : Vaksinasi Jangan Terputus Di Dosis Satu

Ke depan, pemerintah meyakini, target inflasi sampai akhir 2021 tetap bisa dijaga dalam rentang sasaran.

Pemerintah juga akan terus mengantisipasi transmisi kenaikan harga komoditas global, dengan menjaga pasokan dalam negeri dan memastikan kelancaran distribusi.

"Terutama, menjelang dan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2021,” pungkas Airlangga. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.