Dark/Light Mode

Manfaatkan Akses Asosiasi Internasional UMKM

Pengusaha Tas Siap Hasilkan Produk Berkualitas Ekspor

Selasa, 11 Desember 2018 10:12 WIB
David Yuwono menerima hadiah uang tunai saat menjadi juara di ajang Wirausaha Muda Mandiri. (Foto: istimewa)
David Yuwono menerima hadiah uang tunai saat menjadi juara di ajang Wirausaha Muda Mandiri. (Foto: istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sudah saatnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengubah mindset-nya, tidak lagi terfokus pada pasar dalam negeri. Produksi yang dihasilkan sebaiknya yang mudah diterima konsumen luar negeri.

Ya, pemerintah mendorong produk dalam negeri segera go international. Dengan begini, pelaku tersebut memilliki sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Diakui David Yuwono, pelaku UMKM yang memproduksi tas berbahan jeans, ia selalu berusaha menciptakan produk yang berkualitas. Sehingga tidak hanya bisa diterima pasar domestik.

Baca juga : Lebih Proaktif Ke Masyarakat, Pakai Bahasa Emak-emak

"Saya memang ingin mengembangkan pasar tas Dry Bag ini hingga ke luar negeri," katanya kepada Rakyat Merdeka. Itulah sebabnya, imbuh David, selain penjualan dilakukan lewat reseller dan distributor, dia juga rajin berpromosi di media-media penjualan online, semacam Lazada dan Kaskus. Kombinasi antara kualitas yang mumpuni serta marketplace digital itulah, maka tak heran pemenang ajang Wirausaha Muda Mandiri ini mampu mendulang omset Rp 800 juta per tahunnya. Ia mengaku mengawali bisnisnya ia April 2011, hanya bermodal Rp 800 ribu dari tabungannya. Selain membidik kalangan mahasiswa, David juga menyasar pelajar SMA. Karena itulah harga yang dipatok tidak mahal, hanya Rp 140 ribu per tas.
 
Bukan hanya memproduksi tas, David juga mengendus peluang bisnis yang lain. Sejak pertengahan 2012, ia mulai berbisnis sepatu kulit dengan merek SuedeShoe. Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) AAGN Puspayoga meminta International Council For Small Business (ICSB/Asosiasi Internasional UMKM) bisa melahirkan eksportir dari skala bisnis lebih kecil.  ICSB sendiri berpusat di Washington DC, Amerika Serikat. Jaringannya sudah menyebar ke-85 negara, di mana Hermawan Kartajaya dipercaya sebagai Founder ICSB Indonesia, sekaligus President ICSB Asia.

"Di Indonesia sudah banyak asosiasi yang menaungi UKM, namun kehadiran  ICSB akan semakin membuka akses UKM menembus pasar regional, bahkan internasional," harap Puspayoga di Bangka Belitung. Sementara bagi UKM yang berorientasi ekspor, imbuhnya, Kemenkop bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Perindustrian memiliki Program KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor), di mana UMKM bisa mendapatkan bahan baku impor dengan Bea Masuk (BM) nol persen. Asalkan produk hilirnya nanti ditujukan untuk ekspor. Pada kesempatan yang sama, Hermawan Kartajaya menjelaskan, sampai akhir tahun depan ICSB ditargetkan bisa berdiri di seluruh kabupaten atau kota di Indonesia. Pengurusnya bisa berasal dari multisektor, yaitu pemerintah, Kadin, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), serta akademisi.

Baca juga : Dia Tidak Hanya Pintar, Tapi Juga Sangat Teruji

"Jadi, nanti akan ada kordinator wilayah (korwil) di tingkat provinsi dan 540 ICSB di kabupaten dan kota," ujar Hermawan. Untuk saat ini, pengurus ICSB baru terbentuk di tiga provinsi, yaitu Bali, Bangka Belitung, dan Jawa Barat. Di tiga wilayah tersebut kehadiran pengurus ICSB sudah sampai level kabupaten/kota. “Bulan ini juga siap dilantik kepengurusan ICSB Banten,” sebutnya. Pada kesempatan yang sama, Hermawan mengukuhkan pengurus ICSB Provinsi Bangka Belitung guna mendorong produk UKM dari provinsi tersebut masuk ke pasar dunia. Ia bilang, ICSB bukan merupakan organisasi politik, melainkan organisasi bisnis yang merangkul pelaku UKM di tingkat internasional.

“Organisasi ini sifatnya nonprofit dan membantu pengembangan kewirausahaan di Tanah Air bersama empat pilar pendukungnya, yaitu akademisi, peneliti, pemerintah, dan pelaku bisnis,” ujar Hermansyah.
Diakui Gubernur Babel Erzaldi Rosman, selama ini UMKM di Babel orientasinya  hanya pasar local. Namun dengan kehadiran ICSB, maka UMKM  di Provinsi Babel diharapkan bisa cepat go international. Ia juga optimistis Babel bisa bertransformasi, dari sektor pertambangan ke pariwisata. Sektor pariwisata dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan, kesenian budaya dan sebagainya.  [DWI]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :