Dark/Light Mode

Sandi Bicara Di Banten Outlook 2022

Wisata Hidup, Ekonomi Daerah Bergeliat Lagi

Jumat, 26 November 2021 07:40 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. (Foto: Kemenparekraf)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. (Foto: Kemenparekraf)

 Sebelumnya 
Karena itu, sektor ekonomi kreatif jadi pusat perhatian pemkot saat ini. Sebab, Tangsel sadar diri daerahnya tidak kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Karena itu, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) jadi fokus perhatiannya dengan Wali Kota Benyamin Davnie untuk melahirkan banyak pelaku ekonomi kreatif.

Ada banyak program yang mulai digencarkan, diantaranya dengan menggelar sejumlah event, pelatihan, hingga membangun gedung UMKM sebagai creative hub. “Arahan pak menteri kta aplikasikan lewat creative hub. Kami harapkan pak menteri bisa datang saat peresmian nanti,” harapnya.

Pembicara lain, Pandji Tirtayasa juga mengakui kalau wilayahnya ikut merasakan dampak pandemi, khususnya terkait wisata di Kabupaten Serang. Padahal, ada sejumlah event wisata tahunan yang digelar di sejumlah destinasi sejak lama.

Baca juga : Banten Disiapkan Jadi Provinsi Digital

“Tapi ketika pandemi, terpaksa kami pending dan batasi. Sehingga berdampak bagi teman-teman kami di sektor pariwisata, hotel dan lainnya,” ujar Wakil Wali Kota Serang itu.

Padahal, sektor pariwisata adalah salah satu penyumbang terbesar pendapatan asli daerah (PAD) di kabupatennya. Karena itu, pihaknya tengah berupaya kembali menggairahkan sektor pariwisata dengan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan. “Anyer setiap Oktober itu ada beberapa event seperti marathon 10 k, festival budaya, lomba mancing, motorcross dan lain-lain,” sebutnya.

Sementara itu, Ashok Kumar tidak menampik, pandemi yang terjadi selama 2 tahun ini telah meluluhlantakkan industri hotel dan restoran. Kondisi ini sebutnya tak cuma terjadi di Banten, tapi dunia. “Kita bangga dengan pak Menteri yang begitu antusias mengangkat industri pariwisata,” tuturnya.

Baca juga : Liat Noh... Daerah Lain!

Ia mengingatkan bahwa industri pariwisata terus mengalami pergeseran, dari mass tourism ke spesialized tourism atau wisata dengan minat khusus. Wisata, menurutnya kini tidak lagi hanya menjual destinasi atau keindahan panorama alam, akan tetapi juga menjual atraksi dan minat khusus seperti wisata belanja, edukasi, health tourism dan lainnya.

Tourism not only destinasi tapi juga atraksi,” tandasnya.

Ia mengingatkan, bahwa kehadiran hotel sebagai salah satu industri yang berkecimpung di bidang pariwisata punya multiplier effect yang cukup besar bagi suatu daerah. Karena itu, perlu daya dukung dan blueprint pariwisata di Banten untuk menjaga keberlangsungan industri hotel dan restoran. Wisata, menurutnya tidak lagi hanya dijual oleh masing-masing kabupaten atau kota tapi juga bisa sepaket yang menarik wisatawan. “Satu hotel itu bisa tumbuh 125 multiplier effect. Kontribusi itu bisa merata dan hidup dengan objek wisata,” pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.