Dark/Light Mode

RPL, Solusi Peningkatan Kapasitas Penggiat Desa

Jumat, 3 Desember 2021 19:28 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid, saat memberikan arahan di acara Diseminasi Panduan Penyelenggaraan Program Pendidikan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau di Jakarta, Jumat (3/12). (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid, saat memberikan arahan di acara Diseminasi Panduan Penyelenggaraan Program Pendidikan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau di Jakarta, Jumat (3/12). (Foto: Humas Kemendes PDTT)

 Sebelumnya 
Data di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sebanyak 18 persen aparatur desa merupakan sarjana, dari D3 hingga S3. Sementara 63 persen merupakan lulusan SMA.

Kemudian, Pendamping Desa, sebanyak 76 persen adalah lulusan S1 dan sebanyak 23 persen lulusan SMA. "Kita harus mendorong agar ada peningkatan kapasitas penggerak desa," imbau Taufik.

Program RPL ini juga dimasukkan dalam SDGs Desa yang memuat 18 Goals dengan 222 indikator yang menjadi acuan untuk mewujudkan desa yang bebas dari kelaparan, kemiskinan hingga Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.

Baca juga : Polri Terbitkan Peraturan Pengangkatan 57 Eks Pegawai KPK Jadi ASN

Kesuksesan SDGs Desa ditentukan dengan perangkat desa mumpuni agar program pembangunan dan pemberdayaan di desa memang dirasakan oleh seluruh warga desa atau No One Left Behind.

Ukuran kemampuan menurut Taufik, adalah memiliki ide dan kreatifitas para perangkat desa, leadership dan komunikatif menyampaikan kebijakan.

Sementara itu, Kepala Biro Humas, Erlin Chaerlinatun mengatakan, pada tahun 2021, Kemendes PDTT bersinergi dengan Kemendagri dan Kemenristek menyusun program untuk meningkatkan kapasitas perangkat desa untuk percepat pertumbuhan ekonomi melalui RPL.

Baca juga : Pro Kontra Pelabelan Kemasan Pangan Mengandung BPA

Biro Humas Kemendes PDTT telah memfasilitasi inisiasi rencana RPL di Hotel Bidakara Jakarta pada awal 2020 yang ditindaklanjuti kesepahaman antara Kemendes PDTT dengan Kemenristek dan Kemendagri.

Setelah proses rapat, akhirnya disepakati perlu dilakukan penyusunan panduan RPL yang disusun oleh Tim yang diketuai oleh Universitas Pattimura. "Kegiatan diseminasi ini merupakan kolaborasi antara Biro Humas dan BPSDM," Beber Erlin.

Selain Taufik dan Elin, acara itu juga dihadiri Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela, Dirjen Pengembangan Investasi Desa Harlina Sulistyorini, dan Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) RR Aisyah Gamawati, serta Inspektur Jenderal Ekatmawati. 

Baca juga : MPR Diskusi Perkuat Wawasan Kebangsaan Di Kalangan ASN

Kemudian, Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Sri Haryanto, Penasehat Menteri Desa Yoyon Suryono, Tim Penyusun Panduan, Ketua Pertides Panut Mulyono dan Pejabat Tinggi di lingkungan Kemendes PDTT.  [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.