Dark/Light Mode

Diungkapkan Bahlil

Konglomerat RI L4: Lu Lagi...Lu Lagi...

Minggu, 19 Desember 2021 07:50 WIB
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia saat acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN(Penanaman Modal Dalam Negeri) dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), di Bali, Sabtu (18/12/21). (Foto: Humas BKPM)
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia saat acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN(Penanaman Modal Dalam Negeri) dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), di Bali, Sabtu (18/12/21). (Foto: Humas BKPM)

 Sebelumnya 
“Misal, kalau ada investasi masuk ke Bali, jangan ajak pengusaha besar dari Jakarta. Ajak saja, pengusaha setempat. Jadi, ada pemerataan akses bagi pengusaha untuk tumbuh,” bebernya.

Dengan terjalinnya kolaborasi antara pengusaha multi-skala diharapkan dapat meningkatkan jumlah pebisnis nasional. Mengingat, jumlah pengusaha nasional masih tergolong kecil, yaitu 3,4 persen. Sedangkan di negara maju, persentase pengusaha nasional telah mencapai dobel digit.

“Malaysia sudah enam persen, Singapura 12 persen. Tidak ada negara yang maju tanpa kolaborasi,” tekannya.

Baca juga : Gugur Lagi... Gugur Lagi...

Ia optimistis, target investasi di tahun depan sebesar Rp 1.200 triliun akan tercapai. Terlebih, bila pandemi Covid-19 bisa terkendali. “Dari target itu, 40 persennya akan didorong untuk investasi sektor hilirisasi,” akunya.

Seperti diketahui, Forbes baru saja merilis daftar 50 konglomerat RI. Meskipun ada nama-nama baru, tetap saja di urutan teratas, masih ditempati para konglomerat lama. Bahkan, pandemi Corona yang sudah berlangsung hampir 2 tahun ini, tidak membuat harta konglomerat menurun. Justru, dalam setahun ini, harta 50 konglomerat RI naik sampai Rp 460 triliun.

Misalnya, di posisi pertama, tetap ditempati dua bersaudara pemilih Bos Djarum: Budi Hartono dan Michael Hartono. Lalu disusul keluarga Widjaya, Anthony Salim, Sri Prakash Lohia, lalu “Si Anak Singkong” Chairul Tanjung, dan Prajogo Pangestu.

Baca juga : Disaksikan Jokowi, Bahlil Teken MoU Dengan Perusahaan AS Di Dubai

Menurut Forbes, hampir 40 nama yang ada dalam daftar tersebut mengalami kanaikan kekayaan lebih dari 19 persen dari tahun lalu. Forbes juga mencatat total kekayaan 50 orang terkaya naik 21 persen. Dari 133 miliar dolar AS menjadi 162 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.316 triliun. Sehingga kenaikan harta 50 konglomerat ini selama Corona sekitar Rp 460 triliun.

Memang tak semua pengusaha mendapat cuan di masa pandemi. Ada juga yang boncos. Keluarga Widjaja misalnya. Kekayaan pemilik Sinar Mas Group itu turun sedikit. Meski begitu namanya masih nangkring di posisi kedua orang terkaya di RI.

Namun, mayoritas konglomerat justru meraup untung besar di masa pandemi ini. Di antaranya, Hartono bersaudara. Kekayaan Bos Djarum itu kini menjadi Rp 609,18 triliun. Naik 3,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 54,5 triliun. Kenaikan tersebut didorong kenaikan saham BCA.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.