Dark/Light Mode

Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Terus Digeber

Pemerintah Godok Persiapan Booster

Minggu, 9 Januari 2022 07:05 WIB
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto. (Foto: Antara)
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memastikan, vaksinasi booster akan diprioritaskan untuk usia di atas 18 tahun.

Vaksinasi dosis ketiga itu akan dilaksanakan di kabupaten/kota dengan kriteria capaian vaksinasi dosis pertama 70 persen dan dosis kedua 60 persen.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto menyatakan, sampai saat ini terdapat 244 kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria.

Baca juga : Pemerintah Sudah Siapkan Faskes Serta Obat-obatan

Vaksinasi booster akan diberikan pada populasi yang telah mendapat vaksinasi primer lengkap, yaitu 1/2/3 kali vaksin tergantung jenis dan kondisinya, yang pada waktu tertentu proteksi secara imunologi dan klinis telah menurun.

“Vaksinasi booster akan dimulai Januari 2022 untuk peserta yang sudah mendapatkan vaksin primer minimal 6 bulan sebelumnya,” ujar Agus, saat memimpin rapat koordinasi lintas sektoral membahas kesiapan pelaksanaan vaksinasi booster dan vaksin anak usia 6-11 tahun, kemarin.

Agus bilang, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan memberikan punishment terhadap daerah yang belum mencapai 70 persen vaksin dosis 1, untuk target lansia dan anak-anak 6-11 tahun. Sebaliknya, bagi yang sudah memenuhi target, akan diberikan reward.

Baca juga : Tahun Ini, Pemerintah Salurkan 15 Juta Kiloliter Solar

Hasil evaluasi awal bulan ini, Bupati Kolaka, Sultra, mampu mencapai target 70 persen dalam waktu 10 hari. Tepatnya, sejak 11 Desember 2021 dari capaian 50 persen dosis 1.

Diingatkan Agus, Pemerintah mesti berhati-hati menyampaikan komunikasi publik tentang vaksinasi booster ini. Terutama, di tingkat internasional.

“Mengingat, adanya aspek equity vaksin, masih banyak negara lain yang cakupannya masih rendah, yaitu 10 persen dibawah cakupan minimal yang ditetapkan WHO (World Health Organization),” tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.