Dark/Light Mode

Kerja Menteri Bahlil Loncati Target

Yang Mau Investasi, Langsung Masuk Nggak Pakai Pungli

Kamis, 27 Januari 2022 20:12 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Foto: ist)
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di masa pemerintahan Jokowi, China kerap dianggap paling banyak berinvestasi di Indonesia. Benarkah begitu? Data dan fakta yang dipaparkan malah menyebut sebaliknya. China bukanlah negara terbesar penanam investasi di Indonesia. Malah, dalam tiga bulan terakhir di 2021, nilai investasi China kalah dari Amerika Serikat.

“Di tahun 2022 ini, saya yakin Amerika akan mendominasi besar investasi, karena banyak yang dikerjakan di Indonesia,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, saat konferensi pers mengenai realisasi dan capaian kinerja Triwulan IV di kantornya, Kamis (27/1).

Merujuk data yang dibuka Menteri, terlihat modal asing yang masuk ke Indonesia sepanjang 2021, terbesar adalah Singapura (9,4 miliar USD), Hongkong (4,6 miliar USD), China (3,2 miliar USD), Amerika (2,5 miliar USD) dan Jepang (2,3 miliar USD). “Jadi nggak benar kalau ada yang bilang investasi Indonesia terbesarnya dari China,” papar Menteri Bahlil.

Baca juga : Perkuat Kerja Sama Pendidikan, Untidar Magelang Gaet Universitas Unggulan Di Belarus

Mengapa Singapura terbesar? Menteri sendiri rupanya tergelitik dengan data itu. “Ini saya tidak yakin juga uang Singapura semua,” ujarnya. Bisa jadi ada sebagian uang dari negara lain. Atau mungkin uang orang Indonesia juga di sana.

“Singapura ini hub. Ini bukan rahasia lagi kan, umum tahu bahwa Singapura itu hub, terminal, bagi beberapa negara yang mau masuk. Ke Singapura dulu, baru masuk ke Indonesia,” katanya. Menteri lalu bilang, tulis ya. “Tidak perlu lah lewat negara orang. Yang mau investasi di Indonesia, langsung saja. Sekarang tidak ada pakai pungli-pungli kok. Kalau bisa langsung, kenapa lewat yang lain,” tegas Menteri Bahlil.

Tentang capaian investasi, Kementerian Investasi menorehkan prestasi kinclong. Realisasi sepanjang tahun 2021, berhasil memenuhi bahkan meloncati target yang ditetapkan Presiden, yaitu sebesar Rp 901,02 triliun.

Baca juga : Yang Mampu Naikin Saja, Yang Tak Mampu Disubsidi

“Target dari Bappenas adalah Rp 856 triliun, lalu oleh Bapak Presiden target ditambah jadi Rp 900 triliun. Tapi, alhamdulillah, kita berhasil melampauinya. 100,1 persen,” kata Menteri senyum berseri. Realisasi ini juga berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang. Yang artinya, bisa berdampak pada 4-5 juta orang.

Dari data setahun terakhir, terlihat investasi asing dan dalam negeri, posisinya seimbang. Investor dalam negeri sebesar Rp 447 triliun (49,6 persen) dan asing Rp 454 triliun (50,4 persen). Dominasi modal asing, dipandang sebagai sinyal baik. Ada sentimen positif terhadap implementasi undang-undang cipta kerja. “Kan selama ini banyak yang meragukan, apa pentingnya Undang-Undang Ciptaker. Nah, ini buktinya. Kami sajikan data dan fakta. Bukan hanya argumen dan retorika,” jawab dia.

Menariknya, investasi juga tersebar sudah merata. Tidal lagi Jawa sentris, karena luar Jawa mencapai 52 persen. Menteri bercerita, Presiden dalam sidang kabinet sering mengatakan bahwa investasi yang bagus adalah yang berkualitas dan inklusif. Salah satu rujukannya, terjadi pemerataan investasi. Tidak boleh tumbuh hanya pada satu pulau atau satu wilayah saja.

Baca juga : Tenang Gus Menteri, Surat Edarannya Langsung Dieksekusi...

“Kini, investasi luar Jawa sudah lebih tinggi. Dampak dari pembangunan infrastruktur yang masif di Pemerintahan Pak Jokowi,” katanya. Menteri bilang, infrastruktur luar Jawa itu penting. Sebab, syarat masuk investasi adalah infrastruktur daerah harus menunjang.

Investasi luar Jawa kini besar, apa mungkin karena Menterinya bukan orang Jawa? “Yah, nasib saya kan memang orang dari luar Jawa. Muka saya item begini nggak akan percaya juga kalau saya menyebut diri saya orang Jawa,” kelakar Menteri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.