Dark/Light Mode

Telemedicine Digenjot, Dalam Tempo 1x24 Jam, 95 Persen Obat Bisa Sampai Ke Rumah Pasien

Kamis, 10 Februari 2022 20:47 WIB
Ilustrasi telemedicine (Foto: Net)
Ilustrasi telemedicine (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus berupaya mengendalikan penularan Covid-19. Terutama, dengan menjaga agar layanan kesehatan bisa berjalan optimal, di tengah kenaikan kasus harian Covid yang sebagian besar dipicu varian Omicron.

Penambahan pasien Covid yang dirawat di rumah sakit, dilaporkan terus terkendali. Hingga Kamis (10/2) pukul 16:30 WIB, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) nasional mencapai 28 persen. Atau hanya naik 1,7 persen dibanding kemarin, yang ada di angka 26,3 persen.

Meski Covid-19 varian Omicron ini menular lebih cepat dibandig varian Delta, gejala-gejala yang ditimbulkan Omicron tidak seberat gejala Delta.

Baca juga : Keluhan Masyarakat Sudah Sampai Ke Telinga Presiden

Namun, masyarakat harus tetap waspada karena bisa berbahaya bagi beberapa kelompok tertentu. Seperti lansia, anak-anak, orang dengan komorbid, dan orang yang belum divaksinasi.

“Vaksinasi yang masif ini membantu kita tidak sampai bergejala berat saat terinfeksi virus Covid-19,” jelas Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), M.ARS, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat, agar tak panik menyikapi lonjakan kasus Covid belakangan ini. 

Baca juga : Pemerintah Terus Upayakan Jamaah Haji Dan Umroh Bisa Segera Ke Baitullah

"Kita terbiasa melihat angka kasus yang naiknya perlahan saat varian Delta kemarin. Jadi, ketika melihat lonjakan kasus yang sebagian besar disebabkan varian Omicron menjadi panik," ucap Nadia.

"Kami imbau masyarakat agar tetap tenang, namun tetap waspada. Meskipun kasus naik dengan cepat karena penyebaran virus lebih cepat dibanding Delta, namun gejala Omicron tidak separah varian Delta, dengan sebagian besar pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan," jelasnya.

Nadia menyebut, angka keterisian tempat tidur dan isolasi Covid-19 di rumah sakit masih sangat terkendali, dibanding tahun lalu.

Baca juga : Pemimpin G20 Sepakat, Pertengahan Tahun Depan, 70 Persen Warga Dunia Harus Sudah Divaksin

Masyarakat yang bergejala ringan maupun tanpa gejala, disarankan untuk isolasi mandiri di rumah maupun di isolasi terpusat yang sudah disediakan pemerintah.

Pasien isolasi mandiri di rumah bisa memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia, atau melapor ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pemantauan secara medis oleh petugas kesehatan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.