Dark/Light Mode

200 CPMI Perawat Siap Ramaikan Pasar Kerja Di Jerman

Jumat, 11 Februari 2022 13:20 WIB
Kepala BP2MI Benny Rhamdani (Foto: Dok. BP2MI)
Kepala BP2MI Benny Rhamdani (Foto: Dok. BP2MI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengadakan kick-off program penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) perawat skema Government to Government (G to G) ke Jerman. Indonesia menjadi negara pertama yang melakukan penempatan PMI di Negeri Der Panzer tersebut dengan skema G to G, setelah berlakunya Undang-undang imigrasi Jerman terbaru.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, keberhasilan kerja sama ini wujud representatif dari seluruh pihak terkait dalam menjalin hubungan bilateral antarnegara. "Dukungan positif dari perwakilan RI di Berlin, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan," kata Benny, dalam keterangannya, Kamis (10/2).

Baca juga : PMI Kerap Dituding Sebarkan Omicron, Benny Ramdhani Pasang Badan

Begitu juga peran penting dari negara sahabat Republik Federal Jerman melalui Bundesagentur fur Arbeit (BA), Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) untuk Indonesia dan Timor Leste, dan Kedutaan Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste. "BP2MI menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya,” ungkapnya.

Menurut politisi Partai Hanura itu, setelah hampir 13 tahun penantian panjang, akhirnya program G to G di Jerman dapat terealisasi. Menyusul program G to G Korea Selatan dan Jepang pada tahun 2021.

Baca juga : Soal Jabatan Presiden, Masyarakat Bisa Sampaikan Aspirasi Ke ParlemenĀ 

Undang-Undang Imigrasi Jerman terbaru tahun 2020 memberikan harapan positif bagi tenaga terampil dan profesional yang memenuhi persyaratan dari negara-negara non-Uni Eropa, termasuk Indonesia, dapat bekerja di Jerman. Indonesia siap menjadi negara pertama untuk penempatan perawat di Jerman melalui skema Penempatan Pemerintah atau G to G.

Untuk Indonesia, lanjut Benny, penempatan perawat dengan skema G to G di Jerman pada semester II tahun 2022 sebanyak 200 PMI. "BP2MI telah menetapkan tahun 2022 adalah tahun penempatan PMI, khususnya skema G to G. Negara hadir melayani mulai dari awal proses sampai penempatan di negara tujuan dan kembali ke Indonesia kepada Calon PMI dan keluarganya," jelas dia.

Baca juga : Tsania Marwa, Rahasiakan Pacar Baru

Para PMI yang akan berangkat ini berasal dari 25 provinsi di Indonesia. Sepuluh terbesar ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Sumatera Utara, NTT, Aceh, Sumatera Selatan dan urutan kesepuluh ada Bengkulu, Lampung, NTB, Riau, dan Sulawesi Selatan, dengan jumlah sama masing-masing 4 CPMI. Pendidikan terbanyak dari D3 (105 CPMI), S1 (84 CPMI), D4 (10 CPMI) dan S2 Magister Keperawatan (1 CPMI). Dengan persentasi perempuan sebesar 57,5 persen (115 CPMI) dan laki-laki sebesar 42,5 persen (85 CPMI).

Kick-off program Penempatan Perawat G to G di Jerman menjadi momen penting guna memberikan motivasi bagi para kandidat calon PMI Perawat, yang saat ini sedang mengikuti pelatihan bahasa Jerman level B1 secara virtual. Tujuannya agar dapat menyelesaikan pelatihan ini dengan baik. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.