Dark/Light Mode

Kementan Terus Dorong Produksi Kedelai Nasional

Jumat, 18 Februari 2022 18:50 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat memberikan arahan kepada para pejabat eselon I dan pemerintah daerah untuk peningkatan produktivitas pangan nasional. (Foto: Istimewa)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat memberikan arahan kepada para pejabat eselon I dan pemerintah daerah untuk peningkatan produktivitas pangan nasional. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Harga Kedelai Melonjak

Sebelumnya Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan harga tahu dan tempe di dalam negeri akan naik karena melonjaknya harga kedelai internasional.

Baca juga : Presidensi G20, Buka Peluang Perluasan Akses Petani Ke Pasar Global

Hal ini terjadi karena kedelai menjadi bahan baku utama dalam memproduksi dua makanan kegemaran masyarakat Indonesia tersebut. "Kondisi kedelai di dunia saat ini terjadi gangguan suplai," katanya.

Oke mengatakan, Brazil terjadi penurunan produksi kedelai, di mana awalnya diprediksi mampu memproduksi 140 juta ton pada Januari, menurun menjadi 125 juta ton. Penurunan produksi ini berdampak pada kenaikan harga kedelai dunia.

Baca juga : KPK Panggil Tersangka Korupsi Proyek Jalan Di Buru Selatan

Penyebab lainnya menurut Oke, yakni inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7 persen, yang berdampak pada kenaikan harga daripada input produk kedelai. Selain itu, terjadi pengurangan tenaga kerja, kenaikan biaya sewa lahan, serta ketidakpastian cuaca di negara produsen kedelai juga mengakibatkan petani kedelai di Amerika Serikat menaikkan harga.

"Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushel atau angkanya sekitar Rp 11.240 per kilogram (kg) kalau ditingkat importir dalam negeri," kata Oke.

Baca juga : Gandeng Australia, Kementan Perkuat Kapasitas Laboratorium Kesehatan Hewan Nasional

Dalam hal ini, diperkirakan harganya akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang bisa mencapai 15,79 dolar AS per bushel. Selanjutnya, akan terjadi penurunan pada Juli 2022 ke angka 15,74 dolar AS per bushel di tingkat importir.

Untuk itu, Oke mengatakan kenaikan harga kedelai dunia itu akan berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe di dalam negeri. "Dan hal ini akan mempengaruhi ujungnya adalah harga produk turunan dari kedelai, yang utama di sini adalah harga tempe dan tahu," ujar Oke. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.