Dark/Light Mode

Kemendagri Jabarkan Keuntungan Penerapan Ekonomi Sirkular Dalam Pengelolaan Sampah

Senin, 18 April 2022 17:52 WIB
Dirjen Bina Adwil Kemendagri saat menghadiri diskusi di IIWAS, Badung, Bali, pada Senin (18/4). (Foto: Ist)
Dirjen Bina Adwil Kemendagri saat menghadiri diskusi di IIWAS, Badung, Bali, pada Senin (18/4). (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Di sisi lain, penerapan ekonomi sirkular akan menghadapi berbagai tantangan. Pertama, kemungkinan terganggunya kenyaman konsumen, terutama mereka yang terbiasa menggunakan kemasan plastik.

Kedua, kurangnya fasilitas pendukung untuk pengelolaan sampah. Dan ketiga, kurangnya teknologi daur ulang. Safrizal mengatakan beberapa material membutuhkan teknologi tinggi untuk mendaur ulangnya.

Baca juga : Kementan Dan Menko Perekonomian Dorong Petani Milenial Manfaatkan KUR

"Untuk berhasil dalam mengimplementasikan ekonomi sirkular, dibutuhkan juga teknologi daur ulang yang mampu memenuhi industri secara kualitas dan kuantitas," ucapnya.

Terakhir, peraturan daerah yang belum selaras dengan konsep ekonomi sirkular. Kemendagri mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk segera melakukan standarisasi penerapan ekonomi sirkular secara merata di Indonesia.

Baca juga : Personel Dewa 19 Terseret Kasus Penipuan DNA Pro

"Forum ini (IIWAS) juga bertujuan agar semua pihak bisa menemukan letak penting dan urgensi dari ekonomi sirkular. Maka, hal ini akan sangat terbantu jika adanya regulasi yang tegas dengan batasan yang jelas untuk memulai perubahan," terangnya.

Safrizal mengatakan, pihaknya telah menyiapkan kebijakan pendukung ekonomi sirkular, seperti rencana aksi, pedoman, dan pengaktifan kemitraan lintas sektor.

Baca juga : Konsumsi Listrik Meningkat, Perekonomian Di Kalbar Semakin Menggeliat

Semua itu memerlukan kerja sama dari pelaku usaha sebagai implementator dan akademisi untuk pengembangan teknologi dan inovasi.

"Yang tak kalah penting, masyarakat dapat melakukan perubahan perilaku sehari-hari menjadi perilaku yang lebih mendukung keberlanjutan. Juga mendukung berbagai produk ramah lingkungan," tutupnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.