Dark/Light Mode

Indonesia Butuh Banyak Dokter Spesialis

Menkes Panggil Anak Bangsa Mengabdi Di Negeri Sendiri

Sabtu, 19 November 2022 07:55 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait Indonesia Memanggil Dokter Spesialis WNI Lulusan Luar Negeri, dalam program Adaptasi Pertama Tahun 2022 di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Jumat (18/11/2022). (Foto: Dwi Pambubo/RM)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait Indonesia Memanggil Dokter Spesialis WNI Lulusan Luar Negeri, dalam program Adaptasi Pertama Tahun 2022 di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Jumat (18/11/2022). (Foto: Dwi Pambubo/RM)

 Sebelumnya 
Sedangkan rumah sakit re­gional Barat terletak di Sumatera Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Bagian Barat dengan insentif yang diberikan sebesar Rp 7 juta per bulan.

Dari 35 peserta Kementerian Kesehatan memilih tiga peserta program adaptasi dokter spe­sialis WNI lulusan luar negeri angkatan pertama Tahun 2022.

Dari spesialis ortopedi dan traumatologi WNI luar negeri tersebut telah dinyatakan kom­peten, serta telah mengikuti pembekalan sebagai persiapan penempatan.

Baca juga : Beri Kesempatan Mahasiswa HI Magang Di KBRI Nairobi

Tiga peserta yang sudah dinyatakan lulus adalah dr Einstein Yefta Endah asal pendidikan Filipina. Penempatan RSUD ODSK Provinsi Sulawesi Utara.

Kedua, dokter Anastasia Pranoto asal pendidikan Filipina penempatan RSUD Cut Meutia Aceh Utara.

Ketiga, dokter Ikhwan asal pendidikan Malaysia penempa­tan RSUD Dr Fauziyah Bireun Aceh.

Baca juga : Ke Semifinal, Ganda Putri Mengandalkan Jesita/Febi

Salah satu pihak yang melaku­kan penilaian dengan komite bersama, yakni Kolegium Ortopedi.

Perwakilan Kolegium Ortopedi Prof Dwikora Novembri Utomo mengatakan, fokus utama dari dokter Indonesia adalah me­lindungi masyarakat Indonesia. Jangan sampai dokter yang di­datangkan itu dokter yang tidak berkompeten.

“Bagaimanapun memang dari sebuah institusi calon adaptasi itu juga perlu dilakukan veri­fikasi dan itu sudah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan,” kata Dwikora.

Baca juga : John Riady: Keberadaan Dokter Spesialis Masih Terpusat Di Kota Besar

Dia mengatakan, untuk men­jawab kebutuhan yang tinggi, maka saatnya sekarang dilaku­kan percepatan untuk mengek­selerasi. Apalagi jumlah kebu­tuhan dokter yang sangat tinggi di Indonesia.

“Seperti daerah yang belum ada ortopedinya dengan program ini akan mendapatkan pelayanan,” ungkapnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.