Dark/Light Mode

Indonesia Deklarasi 5 Langkah Konkrit Kendalikan Resistensi Antimikroba

Rabu, 23 November 2022 06:59 WIB
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan drh. Syamsul Maarif saat menyerahkan plakat penghargaan kepada perwakilan pelaku usaha perunggasan di Jakarta, Selasa (22/11). (Foto: Istimewa)
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan drh. Syamsul Maarif saat menyerahkan plakat penghargaan kepada perwakilan pelaku usaha perunggasan di Jakarta, Selasa (22/11). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Sedangkan sistem kesehatan global mempraktikkan pendekatan kolaboratif One Health untuk pengendalian AMR yang efektif, melalui promosi praktik–praktik terbaik untuk mengurangi penggunaan antimikroba untuk mencegah munculnya mikroba yang kebal antimikroba pada manusia, hewan, serta lingkungan.

"Sebagai tindak lanjut dari deklarasi ini, kami sangat berharap agar sektor industri dapat terlibat langsung dalam penyusunan dan implementasi kebijakan AMR kedepannya," ujar Nasrullah, seraya mengapresiasi dukungan pihak swasta.

Ia melihat bahwa deklarasi ini menjadi langkah awal demi terjalinnya kerja sama yang berkelanjutan untuk menghambat laju AMR.

Baca juga : IndiHome & Vidio Kolaborasi Tayangkan Siaran Piala Dunia 2022

Komitmen swasta, lanju dia, menjadi penting dalam pencapaian penurunan penggunaan antimikroba di peternakan ayam broiler karena profilaksis. Ke depan, industri peternakan juga diharapkan dapat menerapkan kompartementalisasi di peternakan, memenuhi syarat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) untuk peternakan ayam petelur, dan berkontribusi dalam surveilans AMR/AMU.

"Hal ini untuk menjamin kualitas produk protein hewani aman dari resistensi antimikroba sehingga anak dapat tumbuh sehat dan cerdas, serta terhindar dari stunting," ujar drg. Agus Suprapto, M.Kes, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Selain itu, Peningkatan praktik penggunaan antimikroba yang bertanggung jawab dan bijaksana, pemantauan jumlah antimikroba yang digunakan pada hewan dan tingkat kesadaran yang tinggi berperan penting untuk memerangi resistensi antimikroba dan WOAH akan terus mendukung Indonesia dengan segala cara sebagai anggota dari organisasi.

Baca juga : Beko Hadirkan Perangkat Cerdas, Jadikan Dapur Fleksibel Untuk Aktivitas Tak Terbatas

Dr Ronello C. Abila, perwakilan Sub-Regional WOAH untuk Asia Tenggara dalam pembukaan acara diskusi mengenai AMR menyatakan, kolaborasi dan koordinasi multi-sektoral sangat dibutuhkan untuk pengendalian ancaman AMR di Indonesia yang efektif. Serta mendorong tercapainya sistem pertanian pangan yang lebih berkelanjutan dan tangguh.

Rajendra Aryal, perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, menyebut, FAO akan terus mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya pengendalian AMR menggunakan pendekatan One Health dengan dukungan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). AMR merupakan permasalahan kompleks yang membutuhkan pendekatan multi-sektoral dan terpadu.

Dalam semangat One Health, deklarasi bersama ini menjadi landasan untuk menjalin kerja sama yang lebih kuat kedepannya antara pihak pemerintah dan swasta, serta mendorong inisiatif-inisiatif baru dari multi-pihak dalam upaya mengendalikan laju AMR di Indonesia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.