Dark/Light Mode

Gelar Seminar Kebangsaan, Menhub Ajak Insan Perhubungan Lawan Oknum Pemecah NKRI

Rabu, 7 Agustus 2019 20:15 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam Seminar Kebangsaan bertajuk Menggandeng Tangan Bangun Negeri, di Hall Basket Senayan, Jakarta, Rabu (7/8). (Foto: Humas Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam Seminar Kebangsaan bertajuk Menggandeng Tangan Bangun Negeri, di Hall Basket Senayan, Jakarta, Rabu (7/8). (Foto: Humas Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi secara tegas mengajak insan perhubungan tidak hanya membangun konektivitas transportasi Indonesia, namun juga melawan oknum-oknum yang hendak memecah persatuan bangsa. 

Ajakan tersebut disampaikan Menhub dihadapan sekitar 2.000 orang yang terdiri dari Apaatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Perhubungan, akademisi, organisasi masyarakat, dan sejumlah pihak terkait dalam Seminar Kebangsaan bertajuk Menggandeng Tangan Bangun Negeri kerja sama Kementerian Perhubungan bersama Lembaga Ketahanan Nasional/Lemhanas yang diadakan Kementerian Perhubungan dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), di Hall Basket Senayan, Jakarta, Rabu (7/8).

"Harapan saya rekan-rekan saya di seluruh Indonesia ini jangan diam sebagai silent majority, saya ingin mereka berbuat. Kita juga harus berani melawan oknum yang mengatakan ingin meniadakan dan merendahkan Pancasila. Harus kita lawan," tegas Menhub seperti keterangan yang diterima redaksi.

Baca juga : Menhub : Pembangunan Pelabuhan Patimban Berjalan Sesuai Rencana

Menhub mengajak seluruh peserta untuk kembali menghayati nilai-nilai Pancasila dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara dan bersama-sama mendukung program Lemhanas untuk menggaungkan semangat kebangsaan.

“Lemhannas adalah suatu lembaga yang berwibawa, yang memberikan suatu garis-garis bagaimana kita menghayati kehidupan berbangsa. Kita ada dari mana-mana. Papua, Aceh, Kalimantan, mungkin belum maksimal menghayati apa itu Pancasila, apa itu UUD 1945 nilai-nilai yang memang kita harus mengerti. Pancasila sudah menghantar kita sebagai bangsa selama 74 tahun dan telah  menjadi contoh bagi banyak negara untuk bagaimana mempersatukan keberagaman perbedaan yang ada di muka bumi Indonesia,” urai Menhub.

Menhub yakin, dengan langkah tegas ini maka akan membuat masa depan Indonesia nantinya semakin baik lagi. Pada kesempatan tersebut, Menhub juga mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bersama-sama mengawal bangsa ini dalam meraih cita-citanya.

Baca juga : GM Pertamina MOR II Sumbagsel Ajak Operator SPBU Layani Pemudik

Di tempat yang sama, Gubernur Lemhanas  Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyebut dengan bubarnya kelompok radikal ISIS di Timur Tengah dapat menjadi suatu ancaman tersendiri terhadap keutuhan bangsa. "Dengan bubar itu kita juga lebih sulit untuk memonitor kemana mereka larinya unsur-unsur mereka dan karena mereka terdiri dari pejuang-pejuang nasional dari berbagai negara kemungkinan besar mereka akan kembali ke negaranya masing-masing dan kita punya kewajiban untuk memantau apa yang mereka lakukan di tengah masyrakat, dan jangan sampai mereka pukang membawa ideologi dari luar," ungkap Agus.

Selain itu, Agus juga mengajak agar masyarakat selalu mewaspadai kelompok-kelompok intoleran yang berkembang saat ini karena dapat memecah bangsa. "Kelompok-kelompok intoleran yang menyatakan secara eksplisit bahwa mereka pada tujuannya untuk menggantikan pancasila ini harus diwaspadai," ujar Agus.

Acara ini dihadiri banyak tokoh. Antara lain Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Laksda TNI (Purn) Robert Mangindaan, Mayjen TNI (Purn) I Putu Sastra Wingarta, Gus Miftah, Krisdayanti, dan Ita Purnamasari. Serta hadir sebagai moderator acara Deddy Corbuzier. [USU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.