Dark/Light Mode

Teroris Papua Bunuh Lagi Prajurit

JK Geregetan

Rabu, 14 Agustus 2019 07:04 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto : istimewa)
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok teroris Papua berulah lagi. Mereka menembak mati seorang prajurit kepolisian, Briptu Heidar. Anggota korps baju cokelat itu sempat disandera sebelum akhirnya meregang nyawa terkena timah panas. Tragedi ini membuat Wapres Jusuf Kalla alias JK, geregetan. “Serang balik!” tegas JK.

Berdasarkan keterangan Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, peristiwa penembakan itu berawal ketika Heidar tengah melakukan penyelidikan dugaan intimidasi yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Heidar mendengar informasi dari masyarakat, kelompok teroris itu merebut bahan makanan, penganiayaan, hingga melakukan pemerkosaan.

“Berangkat dari informasi tersebut, Briptu Heidar bersama rekannya melakukan proses penyelidikan di wilayah tersebut,” ujar Dedi di Mabes Polri, kemarin.

Baca juga : Pelatih Barca : Laga Pramusim Merepotkan

Rekan yang dimaksud adalah Bripka Wakum Alfonso. Karena wilayahnya rawan, penyelidikan dilakukan secara undercover. Heidar dan Alfonso, menyamar seperti warga biasa. Semua atribut dan senjata, ditinggalkan. Keduanya melakukan penyelidikan secara terpisah, Senin (12/8).

“Mereka sama-sama melakukan lidik di distrik itu, tapi di jalur yang berbeda, nanti bertemu di satu titik untuk bertukar informasi,” jelasnya.

Titik yang dimaksud adalah di Kampung Usir, dekat Kampung Mudidok, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak. Heidar yang tiba di sana sekitar pukul 11 WIT, dipanggil Alfonso yang sudah hadir duluan. Namun tiba-tiba dalam semak belukar muncul sekelompok orang bersenjata yang langsung menyergap Heidar.

Baca juga : Kinerja Menkumham Dinilai Kurang Greget

“Begitu mau tukar informasi, sudah langsung disergap. Artinya begitu mereka berdua masuk ke distrik itu, sudah dipantau oleh kelompok tersebut,” beber eks Wakapolda Kalteng itu.

Melihatnya, Alfonso langsung menjatuhkan diri dan bersembunyi. Setelah situasi dirasa aman, dia melaporkan peristiwa tersebut ke Pos Polisi di Kago, Kabupaten Puncak. Tim gabungan TNI Polri pun bergegas menjemput Briptu Heidar di lokasi penyanderaan yang jarak tempuhnya memakan waktu 1 jam dari ibu kotanya Puncak Jaya. Namun naas, Heidar ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pukul 17.30 WIT.

Lokasinya tidak jauh dari tempat penyanderaan, sekitar 100 meter dari jalan raya. Jasad polisi malang itu ditemukan dalam kondisi telentang dan ditemukan luka tembak di bagian kepala. Dedi menyebut, berdasarkan informasi yang diterimanya, anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua itu ditembak ketika mencoba melarikan diri.

Baca juga : Terparah Dalam 18 Tahun Terakhir, Tragedi Kebakaran Studio Animasi Jepang

Dia ditembak dengan senjata laras panjang. Penembaknya diduga Jambi Mayu, anggota kelompok pimpinan Goliath Tabuni. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM), mengklaim bertanggung jawab atas penembakan yang menewaskan Hedar.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, Heidar ditembak mati pada hari Senin (12/8) pukul 13.25 WIT. Sejak awal Heidar masuk ke wilayah yang sedang diselidikinya, kelompok teroris itu sudah mencurigainya. Nama Hedar sendiri sudah merebak di kalangan kelompok itu.

Rekam jejaknya sudah tercatat oleh TPNPB-OPM sejak bertugas di Kabupaten Puncak Jaya. “Dia masuk dalam daftar penjahat bagi warga Papua,” ujar Sebby Sambom, kemarin. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :