Dark/Light Mode

Perokok Pasif Kena Kanker Paru-paru Naik 25 Persen

Jumat, 12 Juli 2019 18:03 WIB
Ilustrasi. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebiasaan merokok bisa berdampak buruk bagi kesehatan sendiri dan juga orang lain. Saat seseorang menghisap rokok, sebagian besar asapnya tidak masuk ke paru-paru perokok, melainkan dilepaskan ke udara sehingga dihirup oleh mereka yang tidak merokok.

Makin sering seseorang terpapar asap rokok, makin tinggi pula risiko gangguan kesehatan yang dialami perokok pasif.

"Terus menghirup asap rokok secara pasif dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kanker paru-paru sebanyak 25 persen," kata dokter Kevin Adrian dari Alodokter dalam keterangan tertulis,Jumat (12/7).

Baca juga : Waskita Karya Raup Kontrak Baru Rp 7,2 T Per Mei 2019

Bukan hanya itu, perokok pasif juga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, dan gagal jantung. Asap rokok yang dihirup juga dapat mengakibatkan pengerasan arteri, atau yang disebut dengan aterosklerosis.

Hal ini dapat disebabkan oleh lemak, kolesterol, dan zat lainnya (seperti bahan kimia pada rokok) yang terbentuk di dinding arteri. Pengerasan pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri dan menghalangi aliran darah.

Kevin menambahkan asap rokok tidak hilang begitu saja setelah dihembuskan karena bisa bertahan di udara 2,5 jam. Asap rokok akan tetap ada meski tidak terdeteksi oleh indera penciuman maupun penglihatan.

Baca juga : Industri Plastik Dan Karet Tumbuh 6,9 Persen

Hal ini juga berlaku di tempat tertutup yang tidak luas, seperti di dalam mobil. Bahkan asap rokok mungkin masih ada dalam jumlah besar meskipun orang tersebut telah berhenti merokok.

Selain itu asap rokok dapat menimbulkan gejala seperti mata teriritasi, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, dan pusing.

Setidaknya, dalam asap rokok terkandung beberapa jenis bahan kimia, seperti hidrogen sianida; gas beracun yang digunakan dalam senjata kimia dan pengendalian hama, benzene yang ditemukan pula di dalam bensin, formaldehida; bahan pengawet yang digunakan untuk membalsem mayat; dan karbon monoksida; gas beracun yang ditemukan di dalam knalpot mobil.

Baca juga : JK Kasih Kursus Singkat ke Maruf Seputar Tugas Wapres

Bagi wanita hamil,  bahaya asap rokok membuatnya berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi seperti keguguran, bayi lahir mati, dan bayi dengan berat badan di bawah rata-rata.

Sementara ada anak-anak, bahaya asap rokok membuat mereka berisiko terkena asma, pilek, infeksi telinga dan infeksi sistem pernapasan, alergi dan meningitis. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.