Dark/Light Mode

Cegah Korupsi, Moeldoko Minta Inspektur Lebih Galak Dan Bertaji

Senin, 3 April 2023 12:48 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko membuk Rapat Koordinasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), di gedung Krida Bhakti, Senin (3/4). (Foto : Ist)
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko membuk Rapat Koordinasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), di gedung Krida Bhakti, Senin (3/4). (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko minta Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) lebih berani dalam melakukan pengawasan dan menegakkan aturan di jajaran birokrasi.

Sikap tegas dibutukan bukan hanya semata tentang kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini, tapi juga karena turunnya Indeks Persepsi Korupsi ke level yang sama seperti tahun 2014. 

“Situasi sekarang ini tidak baik-baik saja. Ini alarm, jangan sampai kita meninggalkan legacy berupa  penurunan indeks persepsi korupsi. Saya minta inspektur lebih galak dan bertaji. Melalui tangan anda, tegakkan wibawa dan aturan,” tegas Moeldoko pada Rapat Koordinasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), di gedung Krida Bhakti, dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/4). 

Baca juga : KPK Cegah 10 Tersangka Korupsi Tukin Pegawai ESDM Ke Luar Negeri

Rakor Stranas PK kali ini memfokuskan pada penguatan Inspektorat Jenderal, Inspektorat, pengawas internal kementeian/lembaga, dan pelaksana aksi pencegahan korupsi 2023-2024.

Hadir pada rakor, wakil ketua KPK Pahala Nainggolan, dan perwakilan tim Stranas PK dari Kemendagri, Kemenpan, Bappenas, KPK, dan seluruh Inspektur Jenderal, Inspektur Utama, dan Inspektur kementerian/lembaga. 

Menurut Moeldoko, seluruh APIP baik di pusat maupun daerah harus memilik sense of urgency dalam pencegahan korupsi. Terlebih pemerintah saat ini sedang menjadi sorotan publik terkait mencuatnya kasus korupsi oknum Aparatur Sipil Negara dan Aparat Penegak Hukum. 

Baca juga : Korupsi, Seperti Nyebur Ke Kolam

Panglima TNI 2013-2015 ini berpesan agar inspektur harus mawas diri, tidak defensif, dan terbuka terhadap masukan perbaikan. 

“Jika ada kejanggalan terkait perilaku ASN yang sumber kekayaan tidak dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan, kita harus waspada. Bahkan, jika pimpinan kita melakukan maneuver yang berisiko, kita harus ingatkan sebelum terjadi OTT atau penegakan hukum,” pesan Moeldoko. 

“Saya dulu saat jadi komandan batalyon kalau melihat prajurit di rumahnya ada dua motor, saya kejar terus itu asal-usulnya,” imbuhnya. 

Baca juga : Permudah Pengguna Molis, PLN Dukung IBC dan Manufaktur Standarkan Baterai

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menekankan pentingnya penguatan sistem pencegahan korupsi dalam Stranas PK 2023-2024. Sehingga pencegahan korupsi lebih fokus, terukur, dan berdampak.

Ia juga berharap, pada Stranas PK 2023-2024, tidak boleh ada kementerian/lembaga di instansi pusat yang kapabilatas APIP dan SPIP di bawah level 3 pada akhir tahun 2024. Untuk itu, kapasitas, maturitas sistem, dan independensi sangat penting bagi penguatan pengendalian internal. 

“Saya harap rapat kali ini bisa menghasilkan cara-cara baru terkait pengawasan internal dan penegakan integritas birokrasi. Jangan hanya rapat – rapat saja dan lewat begitu saja. Harus ada dampak,” pungkas Moeldoko. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.