Dark/Light Mode

Sekjen ASEAN Sebut Indonesia Punya Peran Penting Koordinasikan Isu TPPO

Senin, 8 Mei 2023 16:37 WIB
Foto: Humas Kemenko PMK.
Foto: Humas Kemenko PMK.

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menilai, Indonesia berperan penting memimpin koordinasi dengan negara-negara ASEAN terkait isu tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam penipuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (online scam).

"Saya pikir ini adalah concern dan kepentingan ASEAN agar Indonesia memimpin tahun ini untuk bekerja secara erat dengan negara-negara anggota ASEAN untuk melawan segala bentuk perdagangan orang," ujarnya, usai sidang Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-29 (The 29th ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC) di Nusa Dua, Provinsi Bali, Senin (8/5). 

Menurutnya, untuk mendalami kejahatan ini, negara-negara anggota ASEAN perlu bekerja sama dan tidak bergerak secara individu.

Baca juga : Keketuaan ASEAN 2023 Tunjukkan Peran Strategis Indonesia Diperhitungkan

"Jadi saya pikir penting untuk ASEAN menangkal isu ini secara kolektif daripada individu, tetapi bekerja bersama untuk menangani isu ini di kawasan," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Kao Kim Hourn juga menyampaikan, ASCC 2203 menyepakati empat dokumen komitmen yang akan dibahas dalam KTT ASEAN 2023, diantaranya soal pekerja migran.

"Saya yakin dokumen ini sangat signifikan untuk memproteksi pekerja migran dan nelayan migran di daerah kita di ASEAN," tuturnya.

Baca juga : Di KTT ASEAN, Indonesia Bakal Angkat Isu TPPO

Ia pun mengapresiasi suksesnya sidang ASCC 2023 yang dipimpin Indonesia untuk mengkoordinasi sejumlah isu.

"Kalau saya boleh menyampaikan, pagi ini para menteri sukses melakukan pertemuan untuk mengkoordinasi sejumlah isu yang penting bagi masyarakat ASEAN," tandasnya.

Pimpinan sidang ASCC ke-29, Menko PMK Muhadjir Effendy mengemukakan, ada empat dokumen komitmen yang akan dibahas dalam KTT ASEAN.

Baca juga : Telkom Genjot Inovasi Digital Di Berbagai Event Internasional

Keempatnya yakni terkait one health, jejaring desa ASEAN, perlindungan pekerja migran dalam situasi krisis, dan pekerja migran khususnya nelayan migran.

Dalam Sidang ASCC ke-29, Menko PMK menambahkan, para Menteri dan Sekretaris Jenderal ASEAN menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama dalam mewujudkan prioritas Pilar Sosial Budaya di bawah Kepemimpinan ASEAN Indonesia.

"Mari perkuat kerja sama kita dalam mendorong relevansi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan di kawasan dan sekitarnya," ajak Muhadjir. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.