Dark/Light Mode

Di KTT ASEAN, Indonesia Bakal Angkat Isu TPPO

Sabtu, 6 Mei 2023 06:35 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Foto RM/HO Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Foto RM/HO Kemlu RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sangat marak terjadi di Asia Tenggara. Kasusnya silih berganti tak kunjung usai. Indonesia merupakan satu dari sekian banyak negara yang menjadi korban kasus perdagangan orang tersebut. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, isu ini akan diangkat dalam pertemuan tingkat tinggi para pemimpin negara anggota ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 9-11 April.

“Korban perdagangan manusia semakin marak di Asia Tenggara. Indonesia sebagai Ketua ASEAN berusaha mengangkat isu ini dan mencari solusinya,” ujar Retno dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (5/5).

Baca juga : Sukseskan KTT ASEAN, Kemenhub Batasi Operasi Penerbangan Reguler

Dia mengabarkan, saat ini pekerja migran Indonesia tertipu tawaran pekerjaan online di tiga negara, yaitu Filipina, Kamboja dan Myanmar. Mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Belanda ini mengatakan, KBRI Manila, Filipina, baru saja berhasil menyelamatkan 1.048 orang korban perdagangan manusia. Korban ini berasal dari 10 negara, termasuk 143 Warga Negara Indonesia.

“Saat ini, KBRI Manila sedang melakukan pendataan para korban yang diselamatkan, sekaligus akan memfasilitasi repatriasi para korban ke Indonesia,” lanjut Retno.

WNI Terjebak Di Daerah Konflik

Baca juga : Anies Bakal Sampaikan Pidato Politik Di Senayan

Dia mengatakan, perdagangan orang sudah menjadi masalah regional, kawasan ASEAN, karena korbannya bukan hanya berasal dari satu negara. WNI korban perdagangan orang, kata Retno, tercatat berada di Myanmar, Kamboja, Thailand, Vietnam, Laos, dan Filipina.

Kabar terkini, WNI diduga TPPO diinfokan berada di Myawaddy, lokasi konflik bersenjata antara militer Myanmar dan kelompok pemberontak.

Sebelumnya, akhir tahun lalu, Indonesia bersama otoritas di Kamboja berhasil memulangkan 1.138 WNI korban perdagangan manusia yang dipekerjakan, dari Kamboja. Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia telah menangani dan menyelesaikan sebanyak 1.841 kasus pekerja online scam.

Baca juga : Kemenangan Harga Mati

“Sekali lagi, angka dan apa yang saya sampaikan mengenai operasi di Manila ini menunjukkan tingginya atau besarnya magnitude tindakan kriminal perdagangan manusia, yang korbannya adalah warga negara ASEAN,” tegas Retno.

Dia juga menekankan pentingnya isu ini dibahas dalam KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo nanti. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.