Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ibu Kota Negara Pindah ke Kaltim, Taman Hutan Rakyat Dijamin Tak Terganggu
Minggu, 15 September 2019 09:05 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Banyak yang khawatir, keputusan pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara ke dua kabupaten di Kalimantan Timur, Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara merusak ekosistem setempat.
Masyarakat global cemas, apakah kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Soeharto akan terganggu? Apakah hutan Kalimantan yang merupakan paru-paru dunia, akan rusak?
Baca juga : Ada Rumah Susun Untuk Orang Miskin
Isu ini turut mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Rancang Bangun dan Kesiapan Kaltim Sebagai Ibu Kota Baru NKRI di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (13/9).
Komisaris PT Pelindo III (Persero) Heddy Lugito yang turut hadir dalam acara tersebut mengingatkan pemerintah, agar jangan mengabaikan Hutan Kalimantan, yang merupakan paru-paru dunia.
Baca juga : Ganjar Usul Cantik Tapi Liar
Terkait hal ini, Ketua Tim Pelaksana Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara dan Staf Khusus Menteri PPN/Kepala Bappenas, Imron Bulkin mengatakan, pembangunan ibu kota baru tidak akan mengganggu hutan lindung. Justru, pemerintah siap melakukan rehabilitasi terhadap berbagai kerusakan lingkungan yang telah terjadi di wilayah tersebut.
"Kita tak akan ganggu hutan lindung. Taman Hutan Rakyat aman. Sekarang ini, kondisinya memang banyak bekas penambangan ilegal. Itu tidak akan kami pakai. Kami akan lakukan rehabilitasi dan reklamasi untuk memulihkan," jelas Imron.
Baca juga : Ibu Kota Pindah Ke Kaltim, XL Axiata Perkuat Jaringan
Ibu Kota Negara baru memang akan mengusung konsep green and smart city. Konsep ini memadukan prinsip kota yang berkelanjutan, dengan prinsip teknologi dan efisiensi. Bentuk penerapannya, antara lain berupa transportasi publik berbasis listrik, adanya jaringan gas kota, dan berbagai konsep ramah lingkungan lainnya. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya