Dark/Light Mode

Pertumbuhan Ekonomi 5,17 Persen

Indonesia Bakalan Mampu Berpendapatan Tinggi Lho

Selasa, 29 Agustus 2023 07:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat Rapat Kerja Pelaksana BPK RI Tahun 2023, Jakarta, Senin (28/8/2023). (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat Rapat Kerja Pelaksana BPK RI Tahun 2023, Jakarta, Senin (28/8/2023). (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyatakan, ekonomi Indonesia makin moncer.

Kondisi ini menjadi bekal bagi RI untuk menuju Indonesia Emas di Tahun 2045.

Menteri Koordinator Bi­dang Perekonomian Airlangga Hartarto menjabarkan berbagai indikator positifnya ekonomi negeri ini.

Baca juga : Gus Halim: Pertumbuhan Ekonomi Desa Harus Disampaikan Ke Publik

Salah satunya, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang mampu mencapai 5,17 persen di kuartal 2-2023.

“Pertumbuhan ekonomi ini akan menjadi bekal menuju Indonesia Emas 2045 men­datang,” ujarnya dalam Rapat Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Tahun 2023, kemarin.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua BPK Isma Yatun, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Anas.

Baca juga : 4 Perusahaan Bakal Bangun Sistem Listrik Lintas Negara

Airlangga mengatakan, Indonesia menargetkan predikat sebagai negara berpenghasilan tinggi atau high income country dapat terwujud menjelang tahun 2045.

Sasaran yang ingin dicapai Indonesia pada tahun 2045 di antaranya, yakni memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) Nominal sebesar 9,8 triliun do­lar AS dengan Gross National Income (GNI) per kapita 30.300 dolar AS porsi penduduk middle income sebesar 80 persen.

Lalu kontribusi industri manu­faktur pada PDB mencapai 28 persen, dan penyerapan 25,2 persen tenaga kerja.

Baca juga : IB Summit 2023 Di Indonesia Hasilkan Rencana Aksi Nyata Bagi UMKM ASEAN

“Pertumbuhan (ekonomi) per tahun 5 persen tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6 persen sampai 7 persen,” tegasnya.

Namun, masih ada yang men­jadi catatan, yaitu Incremental Capital Output Ratio (ICOR) RI pada tahun ini terlalu tinggi, sebesar 7,6. Ini menunjukkan bahwa investasi yang sudah dimasukkan, belum terlalu op­timal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.