Dark/Light Mode

Hari Pertama Wapres Ngantor Di Papua Terima Audiensi Pegiat HAM

Selasa, 10 Oktober 2023 23:15 WIB
Hari pertama Wakil Presiden Wapres KH. Maruf Amin kunker ke Papua melakukan audiensi dengan stakeholder dari Tanah Papua, di Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Selasa (10/10). Foto: Istimewa
Hari pertama Wakil Presiden Wapres KH. Maruf Amin kunker ke Papua melakukan audiensi dengan stakeholder dari Tanah Papua, di Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Selasa (10/10). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma'ruf Amin melakukan kunjungan ke Papua selama empat hari 10-14 Oktober 2023. Di hari pertamanya, Sang Kiai melakukan audiensi dengan stakeholder dari Tanah Papua, di Kantor Gubernur Papua, Jayapura.

Di pertemuan tertutup itu, Wapres bertemu dengan perwakilan masyarakat Papua. Yaitu, Ketua PWNU Papua Tony Wanggai, Ketua Muhammadiyah Papua Subhan Hamid Massa, Ketua Umum FKUB Papua Lipiyus Biniluk.

Kemudian, pegiat HAM di Papua Alberth Rumbekwan, Pengamat Hukum Papua Amsal Sama, Direktur ELSHAM Papua Pdt. Mathius Adadikam, Perwakilan ECC di GI TP Fransina Yoteni, Mantan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Herman Saud, dan Kelompok Ahli Sekretaris Eksekutif BPP Melyana R. Pugu.

Salah satu peserta audiensi, Ketua Muhammadiyah Papua, Subhan Hamid menyambut baik aksi ngantor di Papua yang dilakukan Wapres. Ia mengungkapkan aspirasi masyarakat di Papua.

Baca juga : Pertamina Dan Garuda Sukses Uji Terbang Pakai Bioavtur

"Masalah urgen di Papuma itu harus ada trust. Sikap saling percaya," ujar Subhan kepada Rakyat Merdeka, sesuai audiensi tertutup yang berlangsung selama 45 menit itu.

Diceritakannya, sejumlah poin aspirasi disampaikan. Misalnya, usulan agar pengadilan HAM hadir di Papua. Konon, pengadilan HAM terdekat di sini itu ada di Makassar, Sulawesi Selatan.

Menurutnya, pertemuan berlangsung sangat cair. Apalagi, view laut dari kantor Gubernur membuat acara berlangsung dengan nyaman.

Kelakarnya, masyarakat Papua katanya bisa minta apa saja. Asalkan, sesuai di dalam aturan main dan bingkai NKRI.

Baca juga : Garap Nyoman Darmanta, KPK Dalami Dugaan Intervensi Proyek Sistem Proteksi TKI

"Boleh minta apa sana, asal jangan minta yang tidak bisa diberikan," kelakarnya.

Perwakilan Evangelical Christian Chruch (ECC) Papua, Fransina Yoteni mengatakan Papua sangat terbuka terhadap pendatang. Masyarakat Papua ingin daerah ini bisa maju, berbasiskan kerja sama yang adil antara pengusaha asli Papua dengan asing.

Menurutnya, sudah banyak yang diberikan Papua untuk dunia. Diantaranya hutan tropis sebagai salah satu paru-paru dunia.

"Yang saya rasakan, kami harus mencari akar masalah sehingga bisa dirumuskan rencana induk percepatan papua yang kurang bisa ditambah," ujar Fransina.

Baca juga : Wapres Letakkan Batu Pertama Masjid Dan RS Terbesar Di Timur Indonesia

Diketahui, kegiatan hari pertama Wapres ngantor di Papua ini, selain melakukan audiensi dengan ormas dan pegiat HAM. Juga, melakukan audiensi dengan pengusaha setempat.

Di sore hari Wapres juga melakukan aksi penandatanganan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Sentra Sarana dan Prasarana Pemprov Papua Tengah, dan Pemprov Papua Barat Daya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.