Dark/Light Mode

Zona Waspada Tsunami Masih Diterapkan

BMKG: Hindari Radius 500 M Dari Tepi Pantai Selat Sunda

Minggu, 6 Januari 2019 16:29 WIB
Gunung Anak Krakatau, yang longsorannya menimbulkan tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12). (Foto: Setkab)
Gunung Anak Krakatau, yang longsorannya menimbulkan tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar jangan lengah terhadap ancaman tsunami. Hal ini mempertimbangkan perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau, serta kondisi lereng/tebing dasar laut ataupun kondisi potensi kegempaan di Selat Sunda. Zona waspada tsunami masih diterapkan.

“Zona waspada tsunami masih diterapkan dalam radius 500 m dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah (elevasi kurang dari 5 m di atas permukaan laut),” kata Deputi Bidang Geofisika BMKG, Dr. Ir. Muhamad Sadly, M. Eng, dalam siaran persnya Sabtu (5/1).

Baca juga : BNPB: Mapel Bencana Bakal Jadi Beban Guru & Siswa

BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan waspada, dalam beraktivitas di pantai/pesisir Selat Sunda, dalam radius 500 m dari tepi pantai yang berada pada elevasi rendah. Selain itu, masyarakat diminta terus memonitor perkembangan informasi terkait kewaspadaan bahaya tsunami, melalui website, aplikasi mobile dan media sosial InfoBMKG, serta memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui aplikasi Magma Indonesia Badan Geologi-ESDM, agar tidak terpancing dengan informasi / isu yang menyesatkan.

“BMKG beserta Badan Geologi, dengan dukungan TNI dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman masih tetap terus memantau, dan akan terus menyampaikan informasi perkembangannya,” tegas Muhammad Sadly.

Baca juga : Yasonna Siapkan Badan Hukum Gratis Bagi Rakyat Miskin

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aktivitas Gunung Anak Krakatau telah memicu terjadinya bencana tsunami di Selat Sunda, yang menyebabkan ratusan orang meninggal di Pandeglang (Banteng) dan Lampung Selatan (Lampung). Selain itu, ribuan warga saat ini masih tinggal di tempat-tempat penampungan pengungsi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.