Dark/Light Mode

Kemensos Data Korban Selamat Longsor Sukabumi Penerima PKH

Kamis, 3 Januari 2019 22:58 WIB
Suasana proses pencarian dan evakuasi musibah longsor di Kampung Garehoy, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Prosea pencarian dan evakuasi ini terkendala cuaca dan akses yang sulit dijangkau. (Foto: Dok. BNPB)
Suasana proses pencarian dan evakuasi musibah longsor di Kampung Garehoy, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Prosea pencarian dan evakuasi ini terkendala cuaca dan akses yang sulit dijangkau. (Foto: Dok. BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, sejumlah upaya telah dilakukan sebagai bentuk tanggap bencana terhadap musibah longsor di Kampung Garehoy, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Antara lain berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Tagana Provinsi Jawa Barat juga Kabupaten Sukabumi tentang aktivitas penanganan warga terdampak, serta menerjunkan Tagana Kabupaten Sukabumi sebanyak 15 orang dan 3 unit motor dapur umum lapangan, melakukan pendataan korban meninggal, sekaligus melakukan verifikasi dan validasi ahli waris.

Baca juga : Mensos Temui Korban Longsor Cisolok, Sukabumi

“Tagana Kabupaten Sukabumi mendirikan dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban yang selamat, dan ikut dalam tim SAR gabungan. Tagana juga melakukan pendampingan bagi keluarga korban, agar tidak menjadi kesedihan yang berkepanjangan,” terang Harry.

Bantuan pemerintah juga sudah disalurkan kepada warga terdampak bencana longsor, berupa paket perlengkapan pribadi untuk laki-laki dan perempuan, paket perlengkapan alat mandi, bantuan makanan, sembako dan selimut. Total bantuan logistik tahap pertama adalah Rp 47.564.400. "Total bantuan dari pemerintah berupa logistik dan santunan adalah Rp 242.564.400,” kata Harry.

Baca juga : Presiden Jokowi Tinjau Korban Tsunami Selat Sunda Di Lampung

Ia menambahkan, pihaknya telah mengintruksikan kepada Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mendata korban selamat yang merupakan penerima PKH. “Biasanya, yang sering terjadi ketika ada bencana, mereka kehilangan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) karena rumah mereka tertimbun longsor. Jadi, kami langsung melakukan pendataan. Mudah-mudahan, bansos PKH untuk mereka bisa cepat dicairkan," kata Harry. [HES]  

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.