Dark/Light Mode

Setiap Jiwa Disawer Rp15 Juta

Mensos Temui Korban Longsor Di Sukabumi

Jumat, 4 Januari 2019 10:46 WIB
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) bersama Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sarjono (kedua kiri) dan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat (ketiga kiri) meninjau lokasi tanah longsor di kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kemarin. (Foto : ANTARA /M Agung Rajasa)
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) bersama Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sarjono (kedua kiri) dan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat (ketiga kiri) meninjau lokasi tanah longsor di kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kemarin. (Foto : ANTARA /M Agung Rajasa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dari 13 warga yang meninggal dunia, lima orang di antaranya adalah Penerima Program Keluarga Harapan(PKH). Mereka mendapat santunan untuk setiap jiwa sebesar Rp15 juta.

Kemarin, Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi warga terdampak longsor di Kampung Garehoy Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di sana, Agus menemui 11 ahli waris dari 13 korban meninggal, dan menyalami mereka satu per satu seraya menyerahkan santunan kematian.

Dari 13 warga yang meninggal dunia tersebut, ada lima orang Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang terkena bencana dan jasadnya sudah ditemukan. Dalam kunjungannya, Agus memberikan santunan untuk setiap jiwa sebesar Rp15 juta, sehingga total santunan untuk korban meninggal longsor, Sukabumi adalah Rp195 juta.

Baca juga : Kemensos Data Korban Selamat Longsor Sukabumi Penerima PKH

“Mewakili Bapak Presiden Jokowi, saya turut berdukacita atas musibah ini. Semoga almarhum khusnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan,” tuturnya. Mantan anggota dewan ini mengungkapkan rasa prihatinnya atas bencana yang menimpa Sukabumi. Dia mengakui, di mana pun bencananya pada hari pertama dan kedua merupakan hari-hari yang paling sulit.

Untuk itu, kepada warga terdampak longsor yang anggota keluarganya belum ditemukan, Agus mengajak masyarakat untuk berdoa semoga dapat segera ditemukan. “Kepada tim yang melakukan evakuasi saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Polri, TNI, Pemkab Sukabumi, BNPB, Basarnas, PMI, Pramuka dan seluruh pihak yang membantu penanaganan di lapangan,” katanya. Mensos juga mengapresiasi kebersamaan, gotong royong dan keikhlasan warga sekitar yang dengan tulus menampung warga terdampak longsor, memberikan pakaian dan makanan yang layak kepada warga.

“Semangat dan nilai-nilai kesetiakawanan sosial masih sangat tinggi. Keluarga yang kehilangan rumah tidak mengungsi di tenda-tenda tapi diterima dengan tangan terbuka oleh warga lain yang tidak terkena longsor. Diberikan tempat tinggal dan makanan. Itu menunjukkan semangat setia kawan sosial masih sangat tinggi. Itu yang harus kita pelihara,” terangnya.

Baca juga : Mensos Temui Korban Longsor Cisolok, Sukabumi

Seperti diketahui, telah terjadi bencana tanah longsor di Kampung Garehoy Cimapag Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi pada Senin (31/12) pukul 17.00 WIB. Longsor ini terjadi akibat hujan yang terus mengguyur dalam seminggu terakhir di kawasan ini mengakibatkan tanah labil dan bergerak.

Ada 101 jiwa/101 KK di sana. Akibat bencana ini sebanyak 28 unit rumah tertimbun, 13 jiwa meninggal dunia, 3 jiwa mengalami luka berat dan dirawat di RSUD Palabuhan Ratu. Diperkirakan sebanyak 21 jiwa hilang dan dalam proses pencarian. Sedangkan jumlah pengungsi saat ini sebanyak 61 jiwa berada di rumah-rumah keluarga atau kerabat.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menambahkan, Kemensos telah melakukan sejumlah upaya penanggulangan pasca bencana, di antaranya berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Tagana Provinsi Jawa Barat serta Kabupaten Sukabumi tentang aktivitas penanganan warga terdampak, menerjunkan Tagana Kabupaten Sukabumi sebanyak 15 orang dan 3 unit motor dapur umum lapangan, dan melakukan pendataan korban meninggal sekaligus melakukan verifikasi dan validasi ahli waris.

Baca juga : Teridentifikasi, 11 Jenazah Korban Longsor Cisolok Sukabumi

“Tagana Kabupaten Sukabumi mendirikan dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban yang selamat dan tim SAR gabungan. Tagana juga melakukan pendampingan bagi keluarga korban agar tidak menjadi kesedihan yang berkepanjangan,” kata Harry.

Bantuan pemerintah juga sudah disalurkan kepada warga terdampak bencana longsor berupa paket perlengkapan pribadi untuk laki-laki dan perempuan, paket perlengkapan alat mandi, bantuan makanan, sembako dan selimut. Total bantuan logistik tahap pertama adalah Rp47.564.400. “Total bantuan dari pemerintah berupa logistik dan santunan adalah Rp242.564.400," katanya. Ditambahkan Harry, pihaknya telah menginstruksikan kepada Pendamping PKH untuk mendata korban selamat yang merupakan penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

“Biasanya yang sering terjadi ketika ada bencana, mereka kehilangan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), karena rumah mereka tertimbun longsor. Jadi sekarang pendataan sudah dimulai, dan mudah-mudahan bansos PKH untuk mereka bisa cepat dicairkan,” katanya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.