Dark/Light Mode

Update Ibu Kota Negara

BKS & Basuki Susul Bambang & Sofyan, Datang Bajunya Itu, Pulang Bajunya Itu

Sabtu, 5 Oktober 2019 06:29 WIB
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brojonegoro memaparkan tahapan-tahapan pembangunan Ibu Kota Negara baru dalam Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kaltim Sebagai Ibu Kota Negara di Hotel Novotel, Balikpapan, kemarin. Hadir juga Menteri ATR Sofyan Djalil, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Sigit Hardwinarto. (Foto: Ist)
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brojonegoro memaparkan tahapan-tahapan pembangunan Ibu Kota Negara baru dalam Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kaltim Sebagai Ibu Kota Negara di Hotel Novotel, Balikpapan, kemarin. Hadir juga Menteri ATR Sofyan Djalil, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Sigit Hardwinarto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono benar-benar pekerja keras. Tak mengenal lelah. Apalagi capek. Hal itu mereka tunjukkan saat menjadi pembbicara Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kaltim Sebagai Ibu Kota Negara yang diselenggarakann Jurnalis Profesional Untuk Bangsa bekerjasama dengan Bappenas, Selasa-Rabu lalu, di Hotel Novotel, Balikpapan, Kaltim. 

Bergaya trendi. BKS dan Basuki mendarat di Bandara Sepinggan, Balikpapan, saat matahari di atas kepala. Mereka datang dengan gaya trendi. Celana bahan hitam dan kemeja batik tangan panjang. Ujung lengannya sama-sama digulung. 

Di bandara, mereka tak lama-lama beristirahat. Cuma minum air putih sedikit langsung meluncur. Bukan Hotel Novotel tempat lokasi dialog, tapi ngebut ke Pelabuhan Semayang. BKS dan Basuki mau menyusul dua rekannya: Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro dan Menteri ATR Sofyan Djalil yang sedang menyusuri tanah calon Ibu Kota Negara di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Pejanam Paser Utara.

Di Pelabuhan Semayang, sudah menunggu Crew Boat Superko 01 dengan mesin menyala. Ini merupakan jenis kapal cepat dengan kapasitas penumpang sekitar 40 orang. “Kita berangkat ke Pulau Balang,” kata BKS kepada Basuki. 

Di dalam kapal, BKS dan Basuki duduk berdampingan. Di sebelah mereka, ada Dirut Metro TV Suryopratomo. Mas Tommy-sapannya, memang berangkat bareng BKS dan Basuki dari Jakarta. 

BKS dan Basuki tidak berdiam diri selama di kapal. Mereka tetap kerja. Peta besar, dibentangkan di hadapan keduanya. Teluk Balikpapan, jadi fokus perhatiannya. Maklum, teluk yang cukup luas ini telah memisahkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Baca juga : Rusa Di Istana Bogor, Orang Utan Di Kaltim

Usai diskusi, keduanya naik ke bagian atas kapal, ke ruangan nakhoda kemudikan kapal. Kepada nakhoda, BKS dan Basuki bergantian bertanya soal kondisi laut. Matanya terus menatap ke bagian depan dan kiri-kanan laut. 

Setengah jam berlayar, mereka sampai di Pulau Balang. Di sini terbentang proyek jembatan penyeberangan yang akan menghubungkan Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. 

Tapi mereka tidak turun. Keduanya, hanya menyaksikan proyel jembatan itu, lewat teras kapal. Basuki bertindak sebagai pemberi informasi. Maklum jembatan itu memang bagian dari proyek yang digarap Kementerian PUPR bersama Pemda setempat.

Usai berbincang, perjalanan dilanjutkan. Berputar mengelilingi Teluk Balang, kemudian kembali ke Pelabuhan Semayang. BKS dan Basuki memilih segera balik ke Balikpapan untuk memulai acara dialog.

BKS punya alasan kenapa mengajak Basuki menyusuri Teluk Balikpapan. Rupanya, mantan Dirut Angkasa Pura II ini sudah punya rencana terkait konsep transportasi untuk ibu kota negara.

Bukan cuma yang di darat saja, BKS juga ingin mengembangkan transportasi public di jalur air. Beberapa sungai yang melintasi bentangnya cukup besar dan lebar. Karena itu, kemungkinan transportasi air di sungai juga akan dibuat di ibu kota baru. 

Baca juga : 2 T Dikucurkan Tahun Depan

"Angkutan sungai juga akan indah, bayangkan di situ ada angkutan sungai. Bayangkan bentang di sana itu besar, bisa saja ada landasan air sekitar situ," kata BKS.

Tiba di Hotel Novotel, acara dialog hampir dimulai. Tak ada waktu bagi keduanya istirahat. Ganti baju yang basah keringat pun, nggak sempat. Keduanya, langsung bergabung dengan menteri lain. Tukar informasi soal pemindahan ibu kota Negara.

BKS memaparkan konsep transportasi yang akan dikembangkan pemerintah di ibu kota Negara baru. Dia menyebut transportasi pintar, “smart city smart mobility”.  Kata BKS, model angkutan yang akan diterapkan di ibu kota Negara baru 70 persen berupa transportasi massal. Nantinya, setiap angkutan akan dikolaborasikan menjadi antar moda terpadu. 

"Konsep konektivitas transportasi kolaborasi antar moda harus baik," kata BKS. 

Transportasi dengan energi listrik pun bakal jadi andalan. Untuk kereta api, contohnya, pemerintah akan memperbanyak kereta bertenaga listrik di ibu kota Negara baru. Bahkan di pusat kotanya, nanti akan dibuat bus listrik dan trem juga. 

Uniknya lagi, BKS memaparkan akan ada moda canggih autonomous rail transit (ART). Moda itu merupakan kombinasi antara bus dan kereta yang melewati jalur rel virtual, dan juga berbahan bakar listrik. 

Baca juga : Urusan Perut Bukan Impor

"Ada satu kombinasi bus dan kereta yang berjalan di atas batas-batas imajiner yang bisa turun dan naik, dan sebagainya. Ini semuanya bertenaga listrik," paparnya.

BKS juga mengusulkan membangun Keretnegara baru. "Kereta api akan bagus sekali kalau berjarak 30-40 (kilometer) sehingga kurang dari setengah jam sudah sampai ‎ bandara," ujarnya.

Sekitar jam 6 sore, acara selesai. Semua peserta dan menteri langsung bertolak menuju bandara. Termasuk Basuki dan BKS. Beda dengan yang lain, pakaian yang dipakai keduanya sama saat baru tiba dan kunjungan ke Pulau Balang. [SIS]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.