Dark/Light Mode

TNI Profesional Kebanggaan Rakyat, Presiden: Selamat Pagi!

Minggu, 6 Oktober 2019 05:41 WIB
Presiden Jokowi di HUT ke-74 TNI di Halim Perdanakusuma, Sabtu (5/10). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Presiden Jokowi di HUT ke-74 TNI di Halim Perdanakusuma, Sabtu (5/10). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Puncak perayaan HUT TNI ke-74 digelar meriah di Lanud Halim Perdanakusuma, kemarin. Presiden Jokowi mengucapkan selamat dan berterima kasih karena TNI selalu sigap bantu rakyat.

Upacara peringatan HUT ke-74 TNI tahun 2019 yang mengangkat tema 'TNI Profesional Kebanggaan Rakyat' dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Jokowi tiba lokasi sekitar pukul 07.50 pagi dengan bersama Ibu Iriana. Hadir pula Wapres Jusuf Kalla dan istrinya, Mufidah Kalla. Sebelumnya sudah lebih dulu hadir Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, KSAD Jenderal Andika Perkasa, KSAL Laksamana Siwi Sukma Adji, dan KSAU Marsekal Yuyu Sutisna.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu nasional Indonesia Raya. Setelah itu, Presiden Jokowi melakukan pemeriksaan pasukan menggunakan mobil. Selain upacara, juga digelar parade dan defile yang melibatkan 6.806 prajurit TNI dan alutsista TNI. Ada juga atraksi yang menampilkan keterampilan prajurit, seperti bela diri militer, Tari Perang Garuda, terjun payung, serta atraksi udara yang dibawakan oleh pesawat tempur TNI. Salah satu yang ikut dipamerkan adalah pesawat nirawak (drone) bertipe CH4.

Baca juga : Wawasan Kebangsaan Kuat, Patriotisme Kokoh

Mengawali amanatnya, Jokowi menyapa ribuan prajurit dengan sapaan Selamat Pagi!. Dalam amanatnya, Jokowi menyampaikan selamat kepada TNI yang merayakan hari ulang tahun ke-74. Di awal pidatonya, Jokowi menyampaikan berbagai apresiasi atas berbagai prestasi yang ditorehkan oleh TNI.

Menurut dia, TNI selalu menjadi dan kebanggaan rakyat dan selalu berada di baris terdepan dalam menjaga NKRI. Dia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada TNI yang selalu sigap membantu rakyat di wilayah yang terdampak bencana termasuk kebakaran hutan. TNI yang selalu aktif menjaga kelancaran dan keamanan Pemilu serentak 2019. TNI yang selalu membanggakan dalam penugasan PBB di berbagai penjuru dunia. TNI yang selalu memastikan negara hadir di daerah terpencil, di daerah perbatasan dan di pulau-pulau terdepan Indonesia. Dan, TNI yang selalu manunggal dengan rakyat.

Jokowi bilang, dalam setahun terakhir ini, TNI juga telah menorehkan sejarah baru. Pada Desember 2018, telah diresmikan pangkalan militer terpadu di Natuna yang akan disusul dengan empat pangkalan serupa di Biak, Morotai, Merauke, dan Saumlaki. Pada 30 Juli 2019, telah dibentuk Komando Operasi Khusus (Koopsus) yang akan mendukung penanganan terorisme.

Baca juga : TNI Ancam Orang Yang Mau Gagalkan Pelantikan Presiden

"Semua ini menandai pergeseran budaya militer di TNI kita, yang tadinya terpilah-pilah di masing-masing matra, kemudian menjadi terpadu dalam lingkup Tentara Nasional Indonesia dan semakin didukung oleh profesionalisme prajurit," kata Jokowi.

Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme TNI. Pemerintah telah menambahkan 60 jabatan perwira tinggi baru untuk mengoptimalkan peran prajurit. Pemerintah juga terus menambah jumlah alat utama sistem pertahanan (Alutsista) untuk memenuhi target Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essensial Forces) tahap II.

Jokowi juga mengatakan, pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan fasilitas kerja bagi prajurit TNI. Alokasi anggaran pertahanan 2019 sebesar Rp 121 triliun akan dinaikkan menjadi lebih dari Rp 131 triliun di 2020. Pemerintah mengupayakan kredit perumahan untuk prajurit hingga jangka waktu 30 tahun. "Selain itu, pemerintah akan meningkatkan tunjangan kinerja TNI menjadi 80 persen di 2020," ungkapnya.

Baca juga : Agar Tak Disalahgunakan, Pasal Penghinaan Presiden Dalam RUU KUHP Dibuat Delik Aduan

Kata Jokowi, cita-cita untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia harus didukung angkatan perang yang kuat. Karena itu, belanja pertahanan diarahkan menjadi investasi pertahanan. Pemanfaatan teknologi tinggi ke depan tidak bisa ditawar lagi.

Dalam amanatnya, Jokowi berpesan agar prajurit TNI di masa depan memiliki kemampuan adopsi dan adaptasi teknologi baru serta menjunjung tinggi kemandirian strategis alutsista produk dalam negeri. Kedua, prajurit TNI tidak boleh lagi terjebak dalam ego matra. TNI harus mampu bersinergi dengan kementerian dan lembaga seperti Polri, BNPT, BNPB, dan Bakamla. "Ketiga, prajurit TNI wajib menjaga kemanunggalan TNI bersama rakyat melalui Operasi Bhakti dan program Tentara Manunggal Membangun Desa ," pungkasnya.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan kepada jajaran prajurit TNI untuk selalu mewaspadai ancaman siber sebagai dampak dari kemajuan teknologi yang berpotensi merusak kehidupan bermasyarakat dan bernegara. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.