Dark/Light Mode

Kementan dan Sumsel Lakukan Updating Luas Baku Lahan Sawah

Selasa, 8 Oktober 2019 19:03 WIB
Suasana rapat konsolidasi pemetaan luas baku lahan sawah uang belum terdata di Badan Pertanahan Nasional oleh Kementan, di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (5/10). (Foto: Humas Kementan)
Suasana rapat konsolidasi pemetaan luas baku lahan sawah uang belum terdata di Badan Pertanahan Nasional oleh Kementan, di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (5/10). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan konsolidasi pemetaan titik koordinat luas baku lahan sawah yang belum terdata di BPN. Seperti halnya yang dilakukan di Palembang beberapa waktu lalu dilaksanakan Rapat Koordinasi se-Sumatera Selatan (Sumsel) sekaligus untuk mengevaluasi Luas Tambah Tanam (LTT).

Direktur Serealia, Kementan, Bambang Sugiharto mengatakan luas baku lahan sawah Provinsi Sumsel yang telah diinput BPN tahun 2018 seluas 387.561 ha. Sementara data luas lahan sawah Sumsel Tahun 2017 berdasarkan pada laporan Statistik Pertanian (SP) Lahan BPS tahun 2017 adalah seluas 621.903 ha. "Kalau kita lihat data tersebut masih kekurangan luas lahan baku sawah yang belum dipetakan oleh BPN seluas 234.342 hektar," ujar Bambang.

Baca juga : Kementan Ajak Semua Pihak Jaga Stabilitas Harga Bawang Merah

Bambang menjelaskan, upaya yang dilakukan Kementan dengan pemetaan luas lahan sawah melalui aplikasi ArcGIS. Kementan membentuk TIM ARCGIS yang turun ke lapangan selama sebulan ini. Saat ini baru mencapai luas 2.400 ha yang di input dari Kabupaten Ogan Komering Ilir 1.600 ha dan Kabupaten Musi Rawas 800 ha. "Jadi dari hasil tersebut, yang belum dipetakan masih sekitar 231.942 Ha," jelasnya.

Menurut Bambang, kendala yang dihadapi di antaranya lokasi sawah yang jauh dan belum terdapat jaringan internet. Ia berharap dengan Rakor itu koordinator lapongan Penyuluh Pertanian Lapangan yang hadir bisa dapat bimbingan cara pakai Aplikasi Pemetaaan (Aps Collector). "Tujuan agar dapat memetakan lahan-lahan sawah yang belum di input BPN," ujarnya.

Baca juga : Pemerintah Buka Pintu bagi Asing Ikut Lelang Pembangunan Bandara Singkawang

Koordinator Laporan Kecamatan Air Saleh Kabupaten Banyuasin, Syamsul Joni mengapresiasi dengan adanya pelarihan tersebut. Menurutnya cukup mudah untuk menggunakan aplikasi (aps.Collector) yang diajarkan tim pusat. "Selanjutnya mudah-mudahan aplikasi ini dapat mendongkrak penambahan angka luas lahan padi yang belum masuk ke data BPN," tuturnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Sumsel, Ilfantria, menyebutkan terkait evaluasi Luas Tambah Tanam (LTT) April-Oktober 2019 untuk komoditi padi se-Sumsel tercatat realisasi Luas Tambah Tanam April-September 2019 seluas 375.378 ha. Sedangkan total luas LTT untuk Provinsi Sumsel hingga September 2019 telah mencapai 874.681 ha. "Kami berharap di bulan Oktober turun hujan dan jika benih sudah tersalur maka akan segera di lakukan penanaman," sebutnya.

Baca juga : Urusan Wamena Belum Melegakan

Kepala Bidang Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, Sodikin, mengatakan rakor tersebut sebagai wadah untuk menyampaikan capaian maupun kendala selama ini. "Harapannya semua berjalan dengan baik dan hujan juga segara turun dan kekurangan LTT yang ada segera bisa dieksekusi," katanya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.