Dark/Light Mode

Tangani Kasus Baru Polio

Kemenkes Gercep

Minggu, 7 Januari 2024 07:30 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Dok. Kemenkes)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Dok. Kemenkes)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bergerak cepat melakukan penanganan kasus polio. Mulai dari pasien, hingga melakukan pencegahan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kembali menyatakan, pencegahan penya­kit harus semakin dioptimalkan di samping melakukan penanga­nan terhadap pasien yang sudah terlanjur mengalami penyakit.

Pada kasus polio ini, Kemenkes akan menggencarkan vaksi­nasi sebagai upaya pencegahan.

“Kami semakin menggencar­kan vaksinasi polio di daerah-daerah kasus dan daerah dengan risiko penularan tinggi lumpuh layu,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (5/1/2024).

Baca juga : Menangkan Prabowo-Gibran, Kaesang Lakukan Safari Politik Ke Sumatera

Selama beberapa waktu, Indo­nesia sudah terbebas dari polio. Namun kini “alarm” kembali berbunyi.

Terbaru, anak berusia 6 ta­hun di Klaten, Jawa Tengah dinyatakan positif polio setelah pulang dari Pulau Sampang, Madura, Jawa Timur. Kasus lainnya terjadi di wilayah Pame­kasan, Jawa Timur.

Budi menyampaikan, sub pekan imunisasi nasional po­lio sudah berjalan di berbagai provinsi seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah berjalan.

Begitu juga di luar Pulau Jawa, termasuk di Aceh pada tahun 2022.

Baca juga : ECIRS, Tatalaksana Bagi Kasus Batu Saluran Kemih Kompleks

“Sudah kami laksanakan di berbagai wilayah. Di Jawa, Sumatera dan kami akan kejar. Sekarang kami akan tambah vak­sinasi polio di daerah-daerah,” tegas eks Wakil Menteri BUMN ini.

Diingatkan Budi, kembali merebaknya virus polio di Indonesia ini lantaran karena kurangnya vaksinasi, yang juga dipengaruhi pandemi Covid-19.

Saat itu, seluruh negara fokus pada penanganan pandemi dan pengadaan vaksin Covid-19. Pembatasan mobilitas juga diberlakukan Pemerintah, se­hingga vaksin polio menjadi “tidak laku”.

Budi pun menyayangkan polio kembali terjadi. Sebab, Indone­sia telah mendapatkan sertifikat eradikasi atau bebas polio sejak tahun 2014. Dunia sendiri, akan mendeklarasikan bebas polio pada tahun 2026.

Baca juga : Firli Game Over

“Makanya polio ini kami lihat beberapa tumbuh akibat karena imunisasi polio pada saat Covid-19 itu tidak berjalan maksimal, jadi sekarang muncul dampaknya,” sesal Budi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.