Dark/Light Mode

Neraca Perdagangan Surplus 44 Bulan Berturut-turut, Ini Kata Menko Airlangga

Kamis, 18 Januari 2024 11:52 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia kembali berhasil membukukan surplus neraca perdagangan sebesar 3,31 miliar dolar AS pada bulan Desember 2023. 

Tren positif ini sukses bertahan selama 44 bulan berturut-turut, dengan agregat mencapai 36,93 miliar dolar AS di tengah kondisi ekonomi global yang melambat, fluktuasi harga komoditas, dan gejolak geopolitik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan performa impresif ini tak terlepas dari kinerja ekspor Indonesia yang tangguh. Nilainya mencapai 258,82 miliar dolar AS, sepanjang tahun 2023, melebihi nilai impor sebesar 221,89 miliar AS. 

India dan Amerika Serikat disebut menjadi kontributor surplus terbesar bagi Indonesia pada tahun 2023, masing-masing dengan nilai 14,51 miliar dolar AS dan 14,01 miliar dolar AS. 

Baca juga : Jokowi Sarapan Berdua Airlangga

Bahkan, Indonesia berhasil mematahkan konsistensi defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok sejak 2008, yang kini berbalik surplus 2,06 miliar dolar AS pada 2023.

"Kinerja perdagangan juga baik dari segi ekspor positif terus. Bahkan kita positif dengan Tiongkok. Nah, ini tentunya akibat daripada kebijakan hilirisasi," kata Airlangga dalam keterangannya, Kamis (18/1).

Ia mengaku tak menyangka jika neraca perdagangan Indonesia bisa surplus dari China tahun ini. Bahkan juga terhadap hampir seluruh mitra dagang di Eropa, India dan Amerika. 

"Tentu ini merupakan kunci daripada kekuatan perekonomian kita," sambungnya.

Baca juga : Manfaat Hilirisasi Nyata, Neraca Perdagangan RI Surplus 43 Bulan Berturut-turut

Setidaknya ada dua faktor penentu meningkatnya kinerja ekspor, yaitu diversifikasi produk dan hilirisasi. 

Ia menyebutkan, keberhasilan ekspor produk nikel mencapai rekor tertinggi 4,5 miliar dolar AS selama Januari-November 2023. Hal ini menjadi bukti efektifnya kebijakan hilirisasi, yakni kebijakan yang menekankan pentingnya menciptakan nilai tambah pada komoditas sumber daya alam seperti bauksit, timah, dan nikel.

Pemerintah juga membuka akses pasar yang lebih baik bagi produk ekspor Indonesia di pasar internasional. Terutama dengan implementasi Mega Free Trade Agreement Regional Comprehensive Economic Partnership (Mega-FTA RCEP) sejak awal tahun ini.

Selain itu, Indonesia juga sedang merundingkan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dan Indonesia — European Union Comprehensive Partnership Agreement (I-EU CEPA) untuk memberikan akses pasar yang lebih baik di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Keikutsertaan Indonesia pada CP-TPP untuk memperluas akses pasar di Amerika Latin juga sedang dikaji.

Baca juga : Jelang Pergantian Tahun, Lalu Lintas Luar Tol Jawa Meningkat

Menko Airlangga menyebut pemerintah juga sudah membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional untuk merumuskan strategi peningkatan ekspor, memperkuat daya saing produk ekspor, diplomasi, promosi perdagangan, dan kerja sama internasional. 

Termasuk kemudahan perizinan dan fasilitasi perdagangan, peningkatan akses pembiayaan untuk ekspor, serta integrasi ekosistem ekspor nasional untuk produk UMKM.

"Pertumbuhan ekonomi juga akan terus dijaga untuk tetap berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan dalam rangka memastikan ketahanan ekonomi jangka menengah-panjang melalui beberapa kebijakan prioritas yang telah dan akan terus didorong," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.