Dark/Light Mode

Tangani Banjir, OPD Sumsel Diminta Rapatkan Barisan

Kamis, 18 Januari 2024 14:09 WIB
PJ Gubernur Sumsel Agus Fatoni (Foto: Ist)
PJ Gubernur Sumsel Agus Fatoni (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bekerja sama dalam menangani banjir dan program prioritas lainnya.

Hal ini disampaikan Agus Fatoni saat memimpin Rapat Penanganan Bencana dan Kegiatan Prioritas bersama Kepala OPD Sumsel.

"Karena bencana sudah banyak dan kita terus bergerak dan bergerak jangan sendiri- sendiri. Kebetulan juga saya bertemu dengan beberapa pihak yang pada prinsipnya siap membantu," ujar Fatoni saat memimpin Rapat Penanganan Bencana dan Kegiatan Prioritas bersama Kepala OPD Sumsel di Griya Agung, Palembang, Sumsel dikutip Kamis (18/1/2024).

Menurutnya, dalam penanganan bencana yang terpenting adalah aksi pemberian bantuan layanan kesehatan dan bentuk lainnya dengan melibatkan semua pihak termasuk perusahaan.

"Jadi untuk bencana mendesak, ini harus segera dilakukan dan kita harus bersama-sama," imbaunya. 

Baca juga : Pasangan Capres-Cawapres Diminta KPK Beri Perhatian Pada 4 Hal Ini

Selain itu, koordinasi secara internal dalam penanganan inflasi, stunting dan kemiskinan ekstrem juga tak kalah penting.

Salah satu program prioritas adalah penanganan inflasi, Fatoni menginstruksikan pada OPD untuk segera mengadakan Operasi Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah.

Kemudian, Fatoni juga menginstruksikan para OPD segera bergerak dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.

Selain itu, Fatoni menginisiasi gerakan bedah rumah secara serentak di 17 Kabupaten/Kota se-Sumsel dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Provinsi Sumsel.

"Bedah rumah ini juga mengatasi banyak hal seperti kemiskinan ekstrim sehingga kemiskinan ekstrem agar tidak miskin lagi," tegasnya.

Baca juga : Gelar Raker Tahunan Terakhir, Gus Halim Ingin Tuntaskan Target

Sekda Sumsel SA Supriono menyebut dalam penanganan bencana terdiri dari empat fase. Pertama, penanganan kondisi saat ini.

"Artinya yang sudah terjadi seperti penanganan kesehatan, bantuan pangan cepat dan dapur serta lainnya. Itu yang harus segera dilakukan dan itu sudah kita laksanakan secara terstruktur," katanya.

Kedua, melakukan pendataan tingkat konstruksi seperti bencana yang terjadi di Muratara.

Saat ini total ada 8 jembatan yang putus akibat bencana banjir yang baru terjadi beberapa waktu lalu.

Ketiga, lanjut Supriono, relokasi sementara termasuk sekolah agar tetap beraktivitas seperti biasa.

Baca juga : Warga Banjiri Acara Temu Sapa SBY Di Cianjur

Keempat, pendataan keseluruhan dalam rangka pengusulan untuk penanganan pasca bencana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Untuk diketahui, bencana banjir bandang dipicu curah hujan tinggi di wilayah Muratara yang menyebabkan meluapnya sungai Rawas dan sungai Rupit.

Banjir yang terjadi Rabu (10/1/2024) tersebut menyebabkan enam kecamatan yang terdampak banjir meliputi Ulu Rawas, Rawas Ulu, Karang Jaya, Rupit, Karang Dapo dan Rawas Ilir.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.