Dark/Light Mode

Ajak Dubes Makan Malam

Menkumham Ingatkan Pentingnya Kemitraan Untuk Atasi Masalah Global

Rabu, 24 Januari 2024 21:26 WIB
Foto: Humas Ditjen Imigrasi
Foto: Humas Ditjen Imigrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengingatkan, kemitraan berperan penting untuk mengatasi tantangan global.

Hal itu disampaikannya membuka acara Diplomatic Reception, Selasa (23/1/2024) malam.

Acara yang merupakan salah satu rangkaian dari Hari Bhakti Imigrasi itu dihadiri oleh duta besar dan perwakilan negara-negara sahabat.

Seperti, United Kingdom, Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Australia, Republik Rakyat Tiongkok dan negara-negara sahabat lainnya.

“Kita perlu mengembangkan kerja sama internasional yang lebih erat untuk meningkatkan upaya kita bersama dalam mengatasi beragam permasalahan yang dihadapi di perbatasan,” ungkap Yasonna.

Beragam permasalahan itu di antaranya, penyelundupan manusia, perdagangan manusia, perdagangan obat-obatan terlarang, terorisme dan kejahatan dunia maya.

Baca juga : Tanggapi Desakan Gibran Mundur, Kaesang Serahkan Penilaian Ke Masyarakat

“Kerja sama kita tentunya akan berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan global dan regional,” ucapnya.

Di akhir sambutannya, Yasonna mengucapkan terima kasih kepada seluruh dubes negara sahabat dan komunitas internasional yang telah hadir untuk memperingati Hari Bhakti Imigrasi bersama-sama.

“Izinkan saya mengundang semua tamu undangan yang hadir untuk bersulang akan persahabatan dan kerja sama yang abadi,” tutup Yasonna.

Sementara Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan ini dapat mempererat hubungan antara Imigrasi Kemenkumham dengan para Duta Besar negara sahabat dan komunitas internasional.

“Kegiatan ini menjadi tanda akan hubungan kita yang lebih kuat,” ungkap Silmy.

Eks Direktur Utama Krakatau Steel ini kemudian mengungkapkan, dalam konteks menjaga keseimbangan antara fasilitas dan keamanan, terdapat dua prioritas yang telah ditetapkan di awal pemerintahan ini selama 74 tahun terakhir.

Baca juga : Kaesang Minta Kader PSI Kaltara Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Prioritas pertama, memfasilitasi pembangunan ekonomi. Salah satu pendekatan yang kuat untuk menarik investor asing berkualitas tinggi dan berkeuangan tinggi, adalah dengan memperkenalkan program golden visa.

“Dalam skema visa baru ini, investor asing dapat memperoleh izin tinggal antara lima dan sepuluh tahun, tergantung pada nilai investasi mereka,” ujar Silmy.

Prioritas kedua, lanjutnya, adalah mengamankan perbatasan Indonesia menggunakan perangkat teknologi tinggi.

Tujuan dari prioritas ini adalah mengamankan Tanah Air serta memfasilitasi pergerakan pelintas dengan mulus.

Saat ini, Ditjen Imigrasi telah mengoperasikan autogate baru yang menggabungkan teknologi pengenalan wajah di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, Bandara Internasional Yogyakarta dan Pelabuhan Batam.

Autogate menawarkan proses pemeriksaan keimigrasian tanpa kontak sehingga menyederhanakan prosedur masuk dan keluar bagi penumpang di Indonesia.

Baca juga : Wiranto Ajak Mantan Aparatur Desa Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang memiliki paspor elektronik dan visa elektronik.

Silmy percaya, usaha yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi dalam menghadapi tantangan global saat ini tidak akan sepenuhnya efektif tanpa upaya bersama internasional.

“Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk membangun jaringan internasional yang lebih kuat dan kokoh guna mencapai kerja sama yang berdampak positif,” tutup Silmy.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.