Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Soal Deforestasi
Nurbaya: Bukan Beda Cara Baca, Tapi Data GFW Salah
Kamis, 25 Januari 2024 07:30 WIB
Sebelumnya
Kekeliruan Data Karhutla
Tidak hanya koreksi tersebut, Siti juga menjelaskan bahwa KLHK dan WRI juga sedang melakukan langkah-langkah teknis untuk melakukan koreksi terhadap data kebakaran hutan dan lahan (karhutla) versi Global Forest Watch yang keliru.
“Data karhutla Global Forest Watch mengungkapkan bahwa karhutla serius terjadi pada 2016 dan 2020. Faktanya, bukan terjadi pada kedua tahun itu, melainkan tahun 2015 dan 2019,” kata Siti memberikan salah satu contoh koreksi teknis lainnya terhadap data karhutla Global Forest Watch.
Baca juga : Menteri Siti: Bukan Beda Cara Baca, Tapi Data Deforestasi GFW Salah
Menurutnya, koreksi awal sudah dilakukan dengan menambahkan penjelasan teknis di bagian bawah grafik Global Forest Watch yang terkait Indonesia. Bisa dilihat di website mereka.
Perkembangan Terbaru
Siti juga memberikan perkembangan terbaru dari pelaksanaan MoU dengan WRI. Pada akhir Februari bulan depan ini akan dilakukan analisis bersama lagi mengenai data deforestasi 2023 versi GFW.
Baca juga : Tokoh Papua Tegaskan KKB Bukan Perjuangan, Tapi Kejahatan
“Tim dari University of Maryland (sebagai pihak penyedia data), Global Forest Watch dan WRI DC akan ke Jakarta akhir Februari untuk bersama-sama dengan tim KLHK dalam penyiapan analisis bersama serta tinjauan ke lapangan,” jelasnya.
Koreksi lanjutan terhadap data Global Forest Watch serta penguatan data kehutanan Indonesia akan terus berlanjut dalam kolaborasi teknis KLHK dengan WRI, yang didukung oleh Pemerintah Norwegia.
“Jadi, ini bukan masalah beda cara baca data, tapi memang bagian-bagian dari data Global Forest Watch tersebut yang harus dikoreksi. Ada yang telah dikoreksi dan ada yang sedang dalam proses dikoreksi,” tutup Siti.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis 25/1/2024 dengan judul Soal Deforestasi, Nurbaya: Bukan Beda Cara Baca, Tapi Data GFW Salah
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya