Dark/Light Mode

Pesan Kemenkominfo

Pake Akal Sehat Kita Untuk Tentukan Pilihan Di Pemilu

Selasa, 30 Januari 2024 07:30 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria. (Foto: FMB9)
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria. (Foto: FMB9)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang waktu pencoblosan Pemilu pada 14 Februari 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mengkampanyekan Pemilu Damai. Masyarakat diingatkan tidak mudah terprovokasi oleh hoaks di media sosial (medsos).

Upaya tersebut, salah satunya dilakukan melalui dialog di Fo­rum Merdeka Barat 9 (FMB9). Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengajak masyarakat terutama generasi muda melawan hoaks.

Tujuannya, selain menjaga situasi jelang pencoblosan, juga agar publik mampu menentukan pilihannya dengan akal sehat. Bukan tergiring oleh hoaks.

Baca juga : Pengamat Nilai Jokowi Terlihat Ingin Terafiliasi Ke PSI

“Pemilu bisa memberikan pendidikan politik bagi generasi muda agar menentukan pili­han menggunakan akal sehat,” ujar Nezar, usai menjawab pertanyaan Rakyat Merdeka, di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Nezar berharap pada dua pe­kan mendatang semua pihak bisa mendukung penyelenggarakan Pemilu 2024 berlangsung damai. Masyarakat yang aktif di medsos juga diminta menjaga suasana agar berlangsung kondusif. Ti­dak saling menjatuhkan.

“Masyarakat dan media arus utama itu punya peran besar mensukseskan Pemilu,” katanya.

Baca juga : Kemenkes: MPASI Berkualitas Untuk Generasi Emas

Pesta demokrasi ini sudah ber­jalan setiap lima tahunan. Sebab itu, masyarakat perlu lebih bijak dan dewasa dalam menyikapi Pemilu 2024.

“Kita harus menjaga pesta demokrasi ini sebagai pesta demokrasi yang bisa dikenang oleh generasi baru sebagai poli­tik yang penuh kegembiraan. Ini akan menjadi sarana integrasi bangsa,” ucapnya.

Nezar mengklaim, proses penyelenggaraan Pemilu 2024 jauh lebih kondusif dibandingkan Pemilu 2019. Saat ini, masyarakat sudah lebih bijak dan dewasa dalam menyikapi Pemilu 2024.

Baca juga : Ini Penjelasan Istana Soal Presiden Boleh Kampanye Dan Memihak Dalam Pemilu

“Sekarang lebih kondusif, tidak terjadi polarisasi seperti Pemilu 2019,” cetusnya.

Meski demikian, tak bisa dipungkiri pendukung fanatik dari calon presiden dan calon wakil presiden pada level akar rumput masih ada yang saling menyerang di medsos.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.