Dark/Light Mode

Pasokan Ke Pasar Seret

Harga Beras Makin Liar

Jumat, 16 Februari 2024 06:50 WIB
Pedagang menjual beras di Sebuah Agen Beras di Kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis 15/2/24. (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Pedagang menjual beras di Sebuah Agen Beras di Kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis 15/2/24. (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasokan beras premium berkurang ke pasar di Ibu Kota. Akibatnya, harga kebutuhan pokok tersebut bergerak liar alias naik tak terkendali.

Warga Jakarta kesulitan mendapatkan beras premium. Hal itu terjadi karena permintaan tinggi, sedangkan pasokan dari petani berkurang. Kondisi ini membuat harga beras menjadi liar.

Bahkan, sejumlah ritel atau minimarket sudah tidak menye­diakan beras premium.

Baca juga : Si Elang Muda Cakar Die Roten

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkapkan, lang­kanya beras premium beberapa hari belakangan ini disebabkan banyak faktor. Di antaranya, belum masuk masa panen raya, berkurangnya aktivitas peda­gang akibat adanya libur panjang dan terganggunya pasokan stok beras di ritel.

“Kondisi itu membuat ter­jadinya ketidakseimbangan antara pasokan dan permin­taan,” kata Eli sapaan Suharini Eliawati dalam keterangannya, Selasa (13/2/2024).

Untuk mengatasi kelangkaan beras, papar Eli, pihaknya akan melakukan sejumlah upaya. Antara lain, menjaga pasokan, bekerja sama dengan Pemerintah Pusat dan pelaku usaha. Lalu, mengoptimalkan peran PT Food Station Tjipinang Jaya.

Baca juga : Rossoneri Depak Si Plontos?

Selain itu, bersama Satgas Pangan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan stok, harga dan mutu secara rutin.

“Kami akan mengendalikan ekspektasi inflasi melalui Program Sembako Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) bagi masyarakat umum, serta pendistribusian pangan ber­subsidi bagi masyarakat ter­tentu,” ujarnya.

Soal kerja sama dengan Pemerintah Pusat, Eli menjelaskan, pi­haknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapa­nas) Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Pe­rum Bulog dan ID Food, untuk mengendalikan harga.

Baca juga : Presiden Ceko Ucapin Selamat Ke Prabowo

“Pengendalian harga dilaku­kan melalui penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pasar) kualitas Medium ke masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 54.500 per kantong isi 5 kilo­gram di toko-toko beras dan pasar modern,” ujarnya.

Tidak hanya kuantitas dan har­ga, Dinas KPKP DKI juga gencar melakukan Kegiatan Pengawasan Pangan Terpadu untuk menjamin keamanan pangan yang beredar di Jakarta. Berdasarkan data yang diperoleh pihaknya, persentase keamanan pangan yang beredar di Jakarta mencapai 99,98 persen pada 2023.

“Saat ini sudah pada angka 99,8 persen. Ini tentu harus dipertahankan, bahkan diting­katkan,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.