Dark/Light Mode

Dr. Ilyas Indra: Kampus UIN Jangan Dibenturkan, Harus Jadi Pemersatu

Senin, 5 Februari 2024 16:23 WIB
Perwakilan Perkumpulan Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Ilyas Indra. Foto: Istimewa
Perwakilan Perkumpulan Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Ilyas Indra. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Perwakilan Perkumpulan Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Ilyas Indra berharap para alumni maupun civitas akademika UIN Jakarta tidak membenturkan kampus dengan persoalan politik.

Hal tersebut dikatakan Ilyas menyikapi gelombang petisi yang dilakukan oleh sejumlah kampus di Indonesia yang mengkritisi Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang pelaksanana Pemilu 2024.

Ilyas menegaskan, UIN Jakarta telah melahirkan banyak tokoh di berbagai bidang, dan saat ini aktif di sejumlah lembaga, baik instansi pemerintah, swasta, entrepreneur, ulama, dosen, guru, politisi, maupun pejabat negara lainnya.

Baca juga : Soal Prabowo Tak Mundur Saat Kampanye, Kaesang: Tidak Menyalahi Peraturannya

Oleh karena itu, Ilyas yang merupakan alumni UIN Jakarta tahun 2004 ini berharap semua elemen kampus tidak terbawa arus yang membenturkan kampusnya dengan kepentingan persoalan demokrasi.

"Kampus adalah lembaga mulia fokusnya pada pengembangan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas dengan tiga fokus utama, yakni pendidikan, proses pengajaran akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat," ujar Ilyas.

Menurut Ilyas, persoalan yang hari ramai berbagai elemen yang mengatasnamakan kampus merupakan hal kontradiktif sebuah lembaga mulia dan independen.

Baca juga : Target 2033 Kampus Unggulan di Asia, Unisba Pamerkan Puluhan Karya Penelitian

"Adapun gelombang aksi yang disuarakan melalui kampus yang terjadi saat ini dinilai merupakan satu pemikiran subyektifitas kelompok tertentu dalam membenturkan urusan demokrasi dengan kampus," ungkapnya.

Menurut dia, persoalan demokrasi sebagai pilar saat ini seharusnya tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, seluruh instrumen demokrasi telah dilapisi dengan teknis dan penyelenggaraannya.

"Di antaranya, dengan berbagai peraturan dan perundang undangan baik proses dan pelaksanaan demokrasinya sampai persoalan punishment. Termasuk bila ada pelanggaran negara sudah ada tata cara penyelesaiannya," urai Ilyas.

Baca juga : Aliansi Militan Gibran Siap Menangkan Prabowo-Gibran, Berharap Sekali Putaran

Sebagai perwakilan Perkumpulan Alumni UIN Jakarta bersama para alumni yang peduli terhadap marwah kampus UIN Jakarta, meminta semua pihak menjaga nama baik kampus sebagai alumni.

Agar generasi yang tengah berproses pendidikan di UIN fokus pada pengembangan kualitas SDM Indonesia yang berkualitas dan Islami, terlepas dari berbagai urusan politik.

"Kami berharap agar UIN Jakarta maupun segenap elemennya agar menjadi wadah penyejuk untuk pemersatu bangsa Indonesia dan umat," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.