Dark/Light Mode

Rapat Terbatas Perdana, Jokowi Ingatkan Situasi Ekonomi Global Makin Sulit

Rabu, 30 Oktober 2019 17:02 WIB
Presiden Jokowi dan Wapres KH Maruf Amin, saat memimpin rapat terbatas pertama Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/10). (Foto: Randi Tri Kurniawan/RM)
Presiden Jokowi dan Wapres KH Maruf Amin, saat memimpin rapat terbatas pertama Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/10). (Foto: Randi Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi untuk pertama kalinya menyelenggarakan Rapat Terbatas (Ratas) dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju yang terkait dengan perekonomian, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10) siang.

Dalam rapat terbatas dengan topik "Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian", Jokowi menyampaikan pesan khusus terutama kepada empat jajaran 'pembantunya' dalam upaya meningkatkan ekspor.

Ketiga jajaran yang dimaksud adalah Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.

Presiden Jokowi mengatakan, lembaga-lembaga internasional memprediksi, tahun depan, situasi ekonomi global akan semakin sulit. Bahkan, mengarah ke resesi. Hal itu harus diantisipasi. Caranya, dengan meningkatkan ekspor. Juga, meningkatkan investasi.

Baca juga : Kejurnas Pra PON, Menpora Ingin Cricket Lebih Dikenal Masyarakat Luas

"Saya sudah sampaikan baik kepada Mendag dan Wamendag, Menlu dan Wamenlu, saya sampaikan secara khusus, perjanjian perdagangan harus kita lakukan secara terus menerus tanpa henti," ujar Jokowi.

Ia juga meminta jajaran menterinya menyelesaikan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang terdiri dari 10 negara di Asia Tenggara dengan enam mitra perdagangan bebas.

"Kita telah menyelesaikan Indonesia-Australia, dan ini harus kita teruskan ke negara-negara lain,” imbau Presiden Jokowi.

"Ini yang belum kita miliki perjanjian perdagangan dengan mereka saya minta agar diselesaikan. Juga trade agreement dengan Afrika. Ini penting sekali. Tolong dilihat," imbuhnya.

Baca juga : Pulang Dari Wamena, Jokowi Resmikan Jembatan Youtefa

Jokowi lantas memberikan ultimatum kepada jajaran menterinya, agar segera menyelesaikan seluruh perjanjian dagang tersebut. Kepala negara memberikan waktu kepada menteri, hingga akhir 2020.

“Timnya disusun yang fix, tidak berganti-ganti. Kemudian penyelesaian dan eksekusi lapangannya juga harus terus dikerjakan, yaitu dengan Uni Eropa,” tuturnya.

"Saya minta agar diselesaikan dalam akhir tahun depan. Itu harus rampung. Sehingga, yang berkaitan dengan ekspor ini, betul-betul bisa kita lakukan,” tegas Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan soal transformasi ekonomi menuju ke era industrialisasi alias hilirisasi. Jika sebelumnya Indonesia mengekspor bahan-bahan mentah seperti nikel, bauksit, alumina, batubara, kini Jokowi meminta dalam bentuk setengah jadi, atau bahkan barang jadi.

Baca juga : Besok Pagi, Jokowi Umumkan Susunan Kabinet Kerja Jilid II

"Inilah sebuah nilai tambah, yang nanti akan memberikan daya saing kepada negara kita. Saya minta langkah-langkah percepatan itu bisa segera dilakukan. Termasuk di dalamnya adalah insentif-insentif bagi industri, usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan industri-industri yang berada di pedesaan,” tegasnya.

Ratas kali ini dihadiri Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartato, Mensesneg Pratikno, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menlu Retno Marsudi, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Agus Supratman, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menko UKM Teten Masduki, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Mendagri Tito Karnavian, Menristek Bambang Brodjonegoro, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.