Dark/Light Mode

Pesan Wapres Buat Kemnaker

Perbanyak Balai Latihan Kerja Di Daerah Miskin

Sabtu, 9 Maret 2024 07:30 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin
Wakil Presiden Maruf Amin

RM.id  Rakyat Merdeka - DAERAH yang banyak dihuni oleh masyarakat tidak mampu membutuhkan banyak pelatihan sebagai modal keterampilan agar produktif. Terutama di daerah yang memiliki banyak penduduk dengan tingkat kemiskinan eks­trem.

Pernyataan tersebut disam­paikan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kem­naker).

Ma’ruf meminta Kemnaker memperbanyak pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Ko­munitas di berbagai daerah yang dihuni oleh banyak penduduk yang hidup di bawah garis ke­miskinan.

Harapannya, setelah mendapat pelatihan dari BLK, penduduk miskin tersebut memiliki keterampilan untuk memulai usaha kecil berkelanjutan atau memi­liki keahlian menjadi pekerja.

“Perlu mengarahkan program pembangunan BLK Komunitas ini di daerah-daerah yang menjadi lokasi kemiskinan eks­trem,” ujar Ma'ruf saat meres­mikan BLK Komunitas Ta­hun 2023 di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Archam Rajeg, Tangerang, Banten, Kamis (7/3/2024).

Eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meyakini BLK Komunitas men­jadi salah satu cara mempercepat langkah Pemerintah menekan angka kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem.

Pemerintah telah menargetkan angka kemiskinan ekstrem dapat mencapai nol persen pada 2024.

Baca juga : Capres Yang Tidak Puas Silakan Ajukan Gugatan

“Pengembangan BLK Komu­nitas nanti disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, serta menyasar daerah-daerah yang relatif tertinggal,” pesan­nya.

Ma’ruf juga meminta BLK Komunitas terus dikembangkan kualitas dan tata kelolanya. Khu­susnya yang berada di lingkup lembaga pendidikan keagamaan non Pemerintah.

“BLK Komunitas juga harus kreatif dan aktif berkolaborasi dengan Pemda setempat maupun para pengusaha lokal,” ingat Ma’ruf.

BLK Komunitas merupakan sentra peningkatan kompe­tensi berbasis komunitas. Ke­beradaannya diperlukan untuk menyiapkan keterampilan Sum­ber Daya Manusia (SDM) yang tidak hanya diserap oleh pasar kerja, juga mendorong lahirnya wirausaha lokal.

“Sebagai contoh, BLK Komunitas di Pondok Pesantren Da­rul Arkham, yang saya dengar dikembangkan dengan kejuruan unggulan bahasa Inggris,” tu­turnya.

Ma’ruf mengatakan, layaknya keterampilan teknis lainnya, penguasaan bahasa asing tentu akan menjadi nilai tambah dalam dunia kerja.

Mantan Rais Aam PBNU ini pun berpesan kepada para santri dan masyarakat sekitar, khususnya generasi muda agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Baca juga : Mantu Jokowi Dilirik Maju Cabup Sleman

Menurutnya, salah satu elemen penting dalam mesin per­tumbuhan ekonomi adalah sek­tor ketenagakerjaan Indonesia. Menukil data Badan Pusat Statis­tik (BPS) tahun 2023, pertumbu­hannya mencapai 146 juta jiwa.

Namun, dalam upaya mencip­takan lapangan kerja dan tenaga kerja yang berdikari, masih dite­mui sejumlah tantangan. Antara lain, angka pengangguran yang cukup tinggi.

Makanya pembangunan dan pengembangan balai latihan berbasis komunitas ini harus konsisten, adaptif, dan berkelan­jutan.

“Harus menyesuaikan kebu­tuhan masyarakat setempat serta menyasar daerah-daerah yang relatif tertinggal. Termasuk di lingkup pondok pesantren dan serikat pekerja,” paparnya.

Ma’ruf juga menyatakan, BLK Komunitas harus kreatif dan aktif berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah setempat dan para pengusaha lokal, sehingga bisa cepat berkembang menjadi BLK Komunitas yang mandiri.

“Saya minta agar model dan jenis pelatihan diperbarui untuk mengakselerasi pelatihan vokasi secara konsisten,” pinta Ma’ruf.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan, sam­pai saat ini pihaknya masih terus mengakselerasi pelatihan kerja melalui pembangunan BLK Komunitas. Hal tersebut bagian dari agenda peningkatan SDM ketenagakerjaan Indonesia.

Baca juga : Suplai Lancar, Harga Variatif

“Hingga 2023 telah terbangun sebanyak 4.282 BLK Komunitas di tengah masyarakat,” tutur Ida.

Hal tersebut masih perlu terus disosialisasikan agar masyarakat yang menjadi sasaran BLK ini terdorong untuk berpartisipasi.

Adapun dalam program pem­bangunan BLK Komunitas saat ini ada berbagai macam bentuk. Terdiri atas bantuan pembiayaan pembangunan gedung workshop, bantuan peralatan pelati­han vokasi untuk satu kejuruan yang diberikan dalam bentuk ba­rang, serta pelatihan dasar bagi instruktur dan tenaga pelatih.

Menurutnya, sinergi antara Pemerintah dan masyarakat melalui pembangunan BLK Ko­munitas ini sangat penting untuk mencetak pekerja, dengan tujuan memberikan bekal keterampilan teknis produksi atau keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja.

Ida kembali menegaskan, pembangunan BLK Komunitas sudah masuk dalam program Kemnaker. Tujuannya, mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat, mencetak SDM unggul, serta memberikan bekal keterampilan dan kompe­tensi kerja.

“Hal ini penting guna memastikan pelatihan yang diberikan terus relevan dengan keter­ampilan dan kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja,” tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.