Dark/Light Mode

PBNU Dukung BNPT Lawan Paham Radikalisme

Jumat, 15 Maret 2024 21:52 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengapresiasi upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam melakukan deteksi dini paham-paham radikalisme.

Pasalnya, PBNU menilai, pemahaman radikal merupakan pintu gerbang seseorang bakal terpapar.

"Deteksi dini radikalisme dapat dilakukan dengan mengamati ciri kelompok radikal, perilaku individu yang terpapar radikalisme, memahami mindset radikalisme, dan mengetahui bagaimanakah pola penyebaran radikalisme agar dapat dijauhi oleh masyarakat," kata Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi dalam keterangannya yang diterima RM.id, Jumat (15/3/2024).

Menurut Gus Fahrur, sapaan akrab Ahmad Fahrur Rozi, paham radikalisme dapat menjangkiti semua agama.

Bukan cuma satu agama tertentu. Di samping itu, tidak ada radikalisme yang lebih berbahaya dibandingkan dengan radikalisme agama.

Baca juga : Bamsoet Dorong Penguatan Ketahanan dan Keamanan Maritim

"Mengingat ada iming-iming surga dan semua orang yang beragama tentu menginginkan surga," ungkapnya.

Hal ini diungkapkan Gus Fahrur harus diwaspadai. Caranya bisa dengan menghidupkan pengajian yang mengajarkan jemaahnya untuk cinta Tanah Air.

"Ajaran Islam ahlussunah yang mengakar di masyarakat Indonesia mempunyai kearifan lokal dalam menangkal radikalisme," tegas pemuka agama asal Malang itu.

Dia juga berharap kepada aparat penegak hukum agar lebih masif melakukan penindakan terhadap para terduga terorisme.

"Kuncinya adalah penegakan hukum dan keadilan. Kita semua harus tunduk kepada aturan, diskriminasi terhadap satu agama tertentu juga akan memantik pertikaian dan radikalisme," pungkas dia.

Baca juga : Lindungi Kaum Perempuan dari Radikalisme

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran paham radikalisme dan terorisme di lingkungan masyarakat. Upaya itu bahkan semakin digencarkan pada Ramadan tahun ini.

"Terkait pencegahan radikalisme dan terorisme saat Ramadan, prinsipnya kegiatan pencegahan terus berlangsung di tengah masyarakat baik kesiapsiagaan, kontra radikalisasi dan deradikalisasi," kata Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid, Jumat (15/3/2024).

Ia mengatakan tidak ada kriteria tempat dan waktu khusus dalam melakukan pencegahan penyebaran paham radikalisme dan terorisme.

Seperti di pengajian-pengajian dan ceramah malam tarawih yang diduga sebagai sasaran.

Nurwakhid menuturkan secara umum kegiatan BNPT dalam aspek pencegahan meliputi kesiapsiagaan, kontra radikalisasi dan deradikalisasi.

Baca juga : Bamsoet Dukung Touring Lintas Negara Para Klub Otomotif

Kesiapsiagaan artinya memastikan masyarakat memiliki kesiapan dan deteksi dini dalam mencegah aksi dan penyebaran paham radikal terorisme.

"Kontra radikalisasi berarti menangkal narasi, ideologi dan propaganda kelompok teroris agar tidak mempengaruhi masyarakat," jelasnya.

Sedangkan, deradikalisasi menyasar pembinaan ideologi. Baik terhadap narapidana teroris, mantan narapidana teroris dan mereka yang terpapar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.