Dark/Light Mode

Hanya 70 Persen Yang Layak Jalan

Kemenhub Awasi Ketat Bus Lebaran Demi Kenyamanan

Rabu, 27 Maret 2024 07:30 WIB
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pemeriksaan atau ramp check terhadap 20.173 bus dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2024.

SELURUH rangkaian ramp check dilaksanakan di tiap Ter­minal Tipe A, Terminal Tipe B, Terminal Tipe C dan pool bus pariwisata oleh masing-masing instansi terkait sesuai dengan kewenangannya.

Sayangnya, bus yang lolos pemeriksaan dan dinilai laik jalan tidak mencapai 70 persen atau hanya 13.752 unit.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan, pemerik­saan tersebut dilakukan sejak Rabu (21/2/2024) hingga Senin (25/3/2024). Pemeriksaan akan terus dilakukan hingga Minggu (31/3/2024).

Hendro mengingatkan, Perusahaan Otobus (PO) yang mendapatkan catatan perbaikan untuk segera memperbaiki bus­nya sebelum periode angkutan Lebaran dimulai.

Total bus yang mendapatkan peringatan perbaikan mencapai 3.661 unit. Sedangkan bus yang dilarang beroperasi sejumlah 2.760 unit

“Kami imbau agar seluruh PO bus baik Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun pari­wisata memenuhi kelaikan, sehingga dapat mengakomo­dasi kebutuhan layanan pada angkutan Lebaran,” tegas Hendro di Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Eks Kapolda Lampung ini memastikan komitmennya terus mengawal dan menga­wasi pemeriksaan bus hingga angkutan Lebaran.

Apalagi, Kemenhub mem­perkirakan jumlah pemudik yang menggunakan bus mencapai 37,51 juta orang atau 19,37 persen dari total pemudik.

Baca juga : Merugikan Konsumen, SPBU Nakal Wajib Ditindak Tegas Nih…

Total pemudik dari Jabodeta­bek yang memilih menggunakan bus sebanyak 7,89 juta orang atau 27,76 persen pemudik dari aglomerasi Ibu Kota.

“Hal tersebut penting agar angkutan Lebaran dapat ber­langsung selamat, aman dan nyaman,” tuturnya.

Dia juga mengimbau pemudik memastikan bus yang dikendarai mudik aman dan selamat sebe­lum melakukan perjalanan.

Hendro mengungkapkan, pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan memasukkan nomor kendaraan pada aplikasi MitraDarat.

Kelayakan sebuah bus dapat dilihat dari izin operasional bus dan keterangan lulus uji berkala. Aplikasi MitraDarat akan mengeluarkan keterangan sebuah bus laik jalan atau tidak.

“Masyarakat hanya tinggal memasukkan nomor kendaraan pada fitur Cek Laik di aplikasi, nanti akan keluar keterangan bus tersebut laik jalan atau tidak,” terang Hendro.

Kemenhub mendata hampir 60 persen dari total masyarakat yang melakukan mudik Lebaran 2024 berasal dari Pulau Jawa.

Wilayah dengan asal pemudik paling besar adalah Jawa Timur yang mencapai 16,17 persen atau 31,3 juta orang. Capaian tersebut diikuti Jabodetabek atau sejumlah 28,43 juta orang.

Sementara, daerah tujuan mudik Lebaran 2024 terbanyak adalah Jawa Tengah yang men­capai 31,81 persen atau 61,6 juta orang.

Baca juga : Golkar-Gerindra Sakit Hati Edy Rahmayadi Di-blacklist

Pemudik yang mengunjungi Jawa Tengah kebanyakan ber­asal dari Jawa Timur dan Jabo­detabek.

Sementara Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, ramp check sudah jauh-jauh hari dilakukan.

“Keselamatan memang men­jadi concern kita,” tuturnya.

BKS-sapaan Budi Karya Sumadi, mengaku telah meminta tolong kepada Kakorlantas, Polda dan Polres, untuk ikut melakukan ramp check.

“Bukan hanya pada bus yang beroperasi secara reguler, tapi juga pariwisata,” kata BKS.

BKS curiga, masih banyak bus pariwisata nakal. Dia mem­beberkan, ada sopir bus pari­wisata yang tidak memenuhi kualifikasi. Bahkan, busnya tidak melalui proses pengecekan sebelum jalan.

Namun, dia memastikan bu­kan hanya bus yang dilakukan ramp check, tetapi seluruh moda transportasi angkutan massal yang dipakai untuk arus mudik Lebaran.

Kemenhub melaksanakan in­speksi keselamatan pada sarana transportasi darat, laut, udara dan kereta api.

“Kami juga terus meningkat­kan sosialisasi kepada masyara­kat terkait kebijakan pengaturan transportasi pada masa angkutan Lebaran 2024,” jelasnya.

Baca juga : Bongkar Sampai Akar-akarnya

Ketua Ikatan Pengusaha Oto­bus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan menilai, langkah Pemerintah melakukan ramp check sebelum momen Lebaran datang sudah tepat.

Namun, pelaksanaan ramp check juga harus diminamilisir pada tempat utama.

“Artinya, pelaksanaan ramp check itu kan dilakukan di dalam terminal. Bagaimana dengan angkutan bus beroperasi di luar terminal dan menggelar angku­tan mudik gratis oleh perusahaan tertentu. Saya kira itu juga harus clear, kalau nggak ya bisa lolos,” katanya.

Berdasarkan pantauan, IPOMI menemukan masih banyak angkutan bus beroperasi tidak sesuai regulasi, tetapi bebas berkeli­aran. Karena itu, perlu penegakan aturan hukum yang tegas.

Kurnia menuturkan, hal itu setidaknya memberikan jaminan rasa aman dan nyaman bagi ma­syarakat ketika mudik.

Selain itu, penegakan hukum di lapangan dengan menin­dak penggunaan angkutan bus bodong akan mendidik pihak lain yang terlibat pada opera­sional angkutan darat.

Terpisah, Wakil Ketua Pem­berdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno meminta pemudik sebaiknya lebih berhati-hati memilih bus.

“Perlu diwaspadai sejumlah bus pariwisata yang belum mendaftar di Sistem Perizinan Online Angkutan Darat dan Multimoda (SPIONAM) dan tidak uji KIR,” kata Djoko.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.