Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cycling de Jabar Jadi Ajang Persiapan Atlet Jelang Kejurnas Balap Sepeda 2024
- Man. City Vs Man. United, The Citizens Mau Pecahkan Rekor
- Rinov Dan Pitha Melaju, Putri KW Angkat Koper
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
AstraZeneca Akui Vaksin Ada Efek Samping
Kemanfaatannya Lebih Besar Tanggulangi Pandemi
Jumat, 3 Mei 2024 07:25 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Adanya efek samping berupa thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) pada vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca, langsung ditanggapi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, risiko itu tetap diambil, karena kemanfaatannya yang lebih besar untuk menanggulangi pandemi. “Efek samping sudah disampaikan oleh AstraZeneca. Yang kita lihat, berapa besar manfaat perlindungan dibanding efek samping,” ujar Nadia, Rabu (1/5/2024).
Namun sejak awal, lanjutnya, pihak AstraZeneca sudah memberitahu risiko efek samping langka berupa TTS.
Baca juga : Gratiskan Dong Ambulans Jenazah Buat Warga Miskin
Nadia menjelaskan, hampir 1 miliar orang di Indonesia mendapatkan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Selama proses vaksinasi, pihaknya juga menerapkan syarat-syarat khusus untuk mencegah adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
“Dalam imunisasi memang selalu ada KIPI. Tapi, sebisa mungkin kami cegah dengan beberapa kriteria, seperti syarat orang yang dapat menerima vaksin dan sebagainya,” imbuhnya.
Terpisah, Komnas Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satari menyatakan, Pemerintah belum menemukan adanya kasus TTS akibat vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan surveilans aktif pada penerima vaksinasi, termasuk jenis Covisheld dari AstraZeneca.
Baca juga : Borussia Dortmund Vs PSG: 1-0, Le Parisiens Gigit Jari
“Komnas KIPI melakukan surveilans aktif kejadian ikutan imunisasi dengan perhatian khusus di 14 RS sentinel, di 7 provinsi di Indonesia selama setahun. Kami tidak menemukan adanya TTS pada subyek yang diberikan vaksin AstraZeneca,” ujarnya.
Dia menegaskan, kejadian TTS terjadi dalam empat hingga 42 jam pasca vaksinasi. Di luar rentang waktu tersebut, dipastikan aman.
Di media sosial X, pengakuan AstraZeneca yang menyatakan vaksin Covid-19 buatannya mempunyai efek samping cukup bikin heboh. “Bikin vaksin kok ada efek sampingnya. Nah, yang approve peredarannya di Indonesia mau tanggung jawab nggak nih, kalau ada kasus? Mudah-mudahan aman semua sih,” ujar akun @shehnazgunez.
Baca juga : Rublev Tumbangkan Alcaraz
Sementara akun @HuseinShelly mengapresiasi kejujuran AstraZeneca, tentang adanya efek samping dalam vaksin buatannya. Dia pun meminta raksasa farmasi dunia lain yang memproduksi vaksin Covid-19, untuk jujur soal ada atau tidaknya efek samping atas vaksin-vaksin yang mereka buat.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya