Dark/Light Mode

Dari Tokyo, Airlangga Ke China Cek Kerja Sama Dan Rencana Investasi Rp 168,2 T

Senin, 27 Mei 2024 09:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama rombongan saat mengunjungi fasilitas industri CNGR di Qinzhou, China, Minggu (26/2). Foto: Kemenko Bidang Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama rombongan saat mengunjungi fasilitas industri CNGR di Qinzhou, China, Minggu (26/2). Foto: Kemenko Bidang Perekonomian

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto  langsung terbang ke China mengunjungi fasilitas industri terintegrasi perusahaan CNGR di Qinzhou, China, Minggu (26/5), setelah 2 hari di Tokyo menghadiri Nikkei Forum.

Perusahaan yang telah menguncurkan investasi sebesar Rp32,1 triliun sejak tahun 2021 di Indonesia itu, kabarnya juga berencana untuk melakukan investasi kembali sebesar Rp168,2 triliun dalam 20 tahun ke depan.

Dalam kunjungannya, Menko Airlangga diterima oleh Chairman CNGR, Deng Wei Ming. Chairman Deng mengungkapkan komitmen CNGR untuk bekerja sama dengan universitas terkemuka di Indonesia, khususnya Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (FT UGM), dalam pengembangan diversifikasi teknologi industri material untuk energi baru di Indonesia.

“CNGR berkomitmen untuk bekerja sama dengan universitas terkemuka di Indonesia dalam pengembangan diversifikasi teknologi industri material untuk energi baru di Indonesia," kata Airlangga yang dikutip dari keterangan resminya, Senin (27/5).

CNGR adalah salah satu perusahaan besar di China yang bergerak di industri pengolahan nikel dari hulu sampai hilir. 

Baca juga : Bertemu Prabowo, Presiden Dewan Air Dunia Ingin Kerja Sama Erat Dengan Indonesia

Perusahaan ini memimpin pengembangan dan inovasi di bidang energi material dan diakui sebagai The World Leader in New Energy Materials.

CNGR melakukan 4 modernisasi industri, yakni diversifikasi teknologi, globalisasi pengembangan, digitalisasi operasional dan membuat ekologisasi industri.

CNGR telah membangun fasilitas industri pengolahan nikel di Morowali, Morowali Utara, Weda Bay, dan Batulicin.

Saat ini CNGR mulai mengembangkan fasilitas kawasan terintegrasi di Konawe Utara yang disebut Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara (KITHK) seluas lebih dari 5.000 Ha. Pembangunan KITHK akan dimulai pada kuartal keempat tahun 2024 ini dan akan menyerap 28 ribu tenaga kerja lokal.

Menko Airlangga mengecek secara langsung berbagai fasilitas industri CNGR, termasuk fasilitas teknologi OESBF, fasilitas Elektrolitik Nikel, dan teknologi untuk produksi prekursor bahan baku battery lithium.

Baca juga : Airlangga Minta Pelabuhan Tanjung Priok Kerja 24 Jam Bereskan 17 Ribu Kontainer

Menko Airlangga juga mendorong agar CNGR membantu penelitian dan pengembangan atau R&D material untuk energi baru dengan bekerjasama dengan FT UGM. 

Melalui kerja sama ini akan dipersiapkan pendirian Metal Energy R&D Center atau Pusat Riset dan Pengembangan Material Energi.

Sebagai tindak lanjut, pihak CNGR yang dipimpin oleh Shuo Yin, Chief Expert dari General Institute of Research CNGR akan segera mengunjungi UGM untuk membahas lebih lanjut mengenai kerjasama R&D ini.

Jaga Keberlanjutan SDA Dan Ramah Lingkungan 

Untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan ketahanan Cadangan mineral Indonesia, CNGR melakukan pengolahan biji nikel dengan inovasi teknologi OESBF atau Oxygen Enriched Side Blown Furnace.

CNGR merupakan industri pertama di dunia yang mengimplementasikan pemanfaatan bijih nikel dengan cakupan grade yang lebih luas, efisiensi energi yang meminimalisir emisi karbon, dan produksi limbah yang ramah lingkungan serta dapat dimanfaatkan oleh industri lain.

Baca juga : Negeri Panda Jadi Mitra Dagang Utama Indonesia

Selain itu, sebagai hasil dari sinergi dengan kebijakan hilirisasi mineral di Indonesia, CNGR telah berhasil memproduksi Elektrolitik Nikel atau Nickel Cathode dengan kemurnian 99,99 persen dan per Kamis (23/5) lalu.

Capaian ini telah membawa nikel Indonesia masuk ke dalam rantai pasokan metal di London Metal Exchange atau LME.

Hadir mendampingi Menko Airlangga dalam kunjungan ke China ini antara lain Dekan FT UGM Prof. Selo, Prof. Tumiran dan Prof. Bayu Himawan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.