Dark/Light Mode

Ditarget Kelar Agustus 2024

Kemenhub Kebut Dua Proyek Di IKN

Rabu, 5 Juni 2024 07:35 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Senin (3/6/2024). (Foto: BKIP Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Senin (3/6/2024). (Foto: BKIP Kemenhub)

 Sebelumnya 
BKS menjelaskan, jalan Sumbu memiliki enam jalur lalu lintas. Ada satu lajur khusus bus dan ART. Jalan yang telah rampung dibangun itu punya tekstur sangat halus.

“Aspal di jalan Sumbu Ke­bangsaan Sisi Barat ini sangat halus dan punya kelenturan yang luar biasa. Hal ini akan membuat nyaman para pengendara dan penumpang yang melintas,” terang BKS.

Selain itu, IKN dirancang sebagai kawasan yang mener­apkan konsep kota cerdas ber­landaskan prinsip hijau dan berkelanjutan.

Kehadiran ART di IKN se­jatinya sesuai dengan prinsip tersebut karena mampu mening­katkan efisiensi serta keamanan dalam bermobilitas, dan yang tak kalah penting ramah lingkungan.

Baca juga : Gibran Geber Peternakan

“ART dioperasikan meng­gunakan baterai yang disubsti­tusikan dengan marka jalan dan magnet. Kendaraan ini ampuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi,” jelasnya.

BKS berharap, IKN dapat menjadi pelopor kota berbasis transportasi cerdas di Tanah Air dan menginspirasi kota-kota lain di Indonesia dalam hal mengem­bangkan transportasi cerdas.

Sementara, Presiden Jokowi mengajak para wali kota ber­partisipasi dalam pembangunan proyek ART di wilayah pemerintahan masing-masing.

Jokowi menawarkan mekanisme pendanaan campuran dengan komposisi 50 persen dana APBD dan 50 persen APBN.

Baca juga : Uji Coba Dulu Di Daerah Sebelum Dibuat Nasional

Menurut Jokowi, ART meru­pakan transportasi ramah ling­kungan karena menggunakan tenaga baterai.

Eks Wali Kota Solo ini menyebut dana investasi pengadaan ART cenderung lebih terjangkau daripada biaya pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan proyek kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung, serta Light Rail Transit (LRT) Jabode­bek produksi PT INKA.

Pemerintah, kata Jokowi, mengeluarkan dana Rp 1,1-2,3 triliun untuk tiap kilometer (km) pembangunan MRT Jakarta, kereta cepat Whoosh sekitar Rp 780 miliar per km dan LRT Jabodebek senilai Rp 600 miliar per km.

“ART tidak pakai rel tapi pakai magnet. Bisa 1 sampai 3 gerbong, ini jauh lebih murah. Nanti kalau ada APBD memiliki kemampuan, tolong hubungi Pak Menteri Perhubungan. Bisa bagi dua, 50 persen APBD dan 50 persen APBN,” pesan Jokowi.

Baca juga : Kaesang: Tunggu Agustus!

Kepala Negara menilai, pengadaan ART merupakan salah satu solusi untuk menga­tasi kemacetan di masa depan. Dia memprediksi, 70 persen penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan tinggal di wilayah perkotaan.

“Kalau tidak, 10 sampai 20 tahun yang akan datang semua kota akan macet. Nggak percaya? Mari kita lihat nanti kalau kota-kota nggak siapkan diri mengenai transportasi massalnya,” ucap­nya, mewanti-wanti.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Rabu, 5 Juni 2024 dengan judul Ditarget Kelar Agustus 2024, Kemenhub Kebut Dua Proyek Di IKN

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.