Dark/Light Mode

Menteri Basuki Rayu Jepang Garap Jalan Tol Cipali Ke Subang

Kamis, 21 November 2019 05:00 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda,  di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (21/11).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (21/11).

RM.id  Rakyat Merdeka - Jepang diharapkan dapat mendukung investasi jalan tol akses di Cikopo-Palimanan (Cipali) ke Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Biaya investasi tol sepanjang 40 km ini diperkirakan mencapai Rp5,35 triliun. 

Hal itu dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Jepang periode 2007 – 2008 Yasuo Fukuda, yang juga Ketua Asosiasi Jepang – Indonesia, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (21/11). Fukuda datang setelah bertemu dengan  Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.

Baca juga : Jepang Gairahkan Industri Manufaktur Yang Lesu Darah

Alumni jebolan UGM ini mengatakan, pertemuan tersebut, selain untuk mempererat hubungan kedua negara, juga membahas langkah-langkah kerja sama di bidang investasi pada beberapa pembangunan infrastruktur di Indonesia. 

“Ada beberapa hal yang dibahas, seperti proyek peningkatan kereta cepat koridor Jakarta–Surabaya. Kementerian PUPR sendiri bertanggung jawab dalam pembuatan flyovernya,” kata Basuki. 

Baca juga : Hari Ini, Jokowi Resmikan Jalan Tol Terpanjang Trans Sumatera

Selain itu, Jepang juga menawarkan hibah berupa alat-alat laboratorium untuk Politeknik PU di Semarang. Bantuan ini untuk membantu memecahkan persoalan banjir di Jakarta, karena telah berpengalaman dalam penanganan banjir di negaranya. 

Sementara Yasuo Fukuda mengatakan, selama ini banyak sekali kerja sama yang telah dilakukan antara Indonesia dengan Jepang. Menurut Fukuda, Indonesia merupakan negara yang mampu menjaga pertumbuhan stabilitas di tengah kondisi global yang lesu. 

Baca juga : Kacelakaan Maut Tol Cipali Diduga Karena Sopir Bus Ngantuk

“Menurut saya, selain kerja sama investasi di bidang infrastruktur juga ada hal yang penting, yakni kerja sama di bidang sumber daya manusia. Misalnya, program kuliah ke Negara Jepang atau training di perusahaan Jepang dalam rangka pengembangan kapasitas para insinyur Indonesia,” kata Fukuda. (FIK)
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.